Syuting Sinetron 'Terpaksa Menikah Tuan Muda' Menuai Kececaman Korban Erupsi Gunung Semeru, Dimana Nuranimu?

photo author
- Kamis, 23 Desember 2021 | 14:56 WIB
Sinetron 'Terpaksa Menikah Tuan Muda' dikecam korban erupsi Gunung Semeru  (Foto: Gorajuara.com/@lumajang.ku)
Sinetron 'Terpaksa Menikah Tuan Muda' dikecam korban erupsi Gunung Semeru (Foto: Gorajuara.com/@lumajang.ku)

GORAJUARA - Warga korban erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Tengah dibuat geram oleh kru dan pemain sinetron 'Terpaksa Menikah Tuan Muda'.

Pasalnya, sinetron yang tayang di ANTV itu mengambil lokasi syuting di tempat pengungsian, dimana masyarakat sedang berkabung atas musibah erupsi Gunung Semeru.

Baca Juga: Semua Alun-Alun Ditutup Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2022, Guna Menghindari Mobilitas Masyarakat

Masyarakat menganggap pengambilan slide dalam sinetron yang dibintangi Chris Laurent dan Alisia Rininta itu tidak pantas dilakukan di tengah masyarakat yang sedang berduka.

Akibatnya, masyarakat Lumajang marah dan mengecam keras terhadap syuting sinetron 'Terpaksa Menikah Tuan Muda', dan mengajak untuk memboikot sinetron tersebut.

Baca Juga: Drama Jagat Raya Versi Al-Qur'an dan Sains, Hubungan Antara Penciptaan Alam dan Al-Qur’an

"Lumajang masih dalam suasana berkabung. Mayat saudara-saudara kita yang terkubur material Semeru masih dalam harapan bisa ditemukan," tertulis dalam sebuah poster seperti yang diunggah Gorajuara.com dari @lumajang.ku, Kamis 23 Desember 2021.

"Tim Anda datang ke pengungsian hanya untuk syuting film. Ditambah lagi aktor dan aktrisnya beradegan pelukan di depan anak-anak. Sungguh sangat menyakiti hati kami," lanjut tulisan lainnya.

Dalam poster tersebut juga berisi seruan untuk melakukan boikot terhadap sinetron 'Terpaksa Menikahi Tuan Muda'.

Baca Juga: Geni Faruk Sampaikan Pesan yang Menyentuh untuk Sang Mantu Tentang Pengorbanan Seorang Ibu

Ramainya permasalahan ini menuai kritikan dari Komisi VIII DPR RI. Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto, mendesak agar hasil syuting di area pengungsian korban erupsi Semeru tidak ditayangkan.

"Tidak layak dan tidak manusiawi karena lokasi bencana dijadikan tempat syuting dan lain-lainnya. Kita minta itu tidak perlu ditayangkan, karena sudah menyakiti orang banyak. Kalau ditayangkan, diboikot saja, nggak usah ditonton," kata Yandri dikitip dari PMJ NEWS, Kamis 23 Desember 2021.

Baca Juga: Mbah Minto YouTuber Asal Klaten Meninggal Dunia, Warganet Beramai-Ramai Ucapkan Belasungkawa

Yandri meminta, lembaga-lembaga berwenang, seperti Pemkab Lumajang dan Satgas Tanggap Bencana Semeru, lebih selektif terhadap masyarakat selain pengungsi yang beraktivitas di lokasi pengungsian.

"Kita minta para pihak, apa itu pemda, kementerian/lembaga, yang fokus menangani situasi kebencanaan, harus lebih selektif orang-orang yang memang melakukan aktivitas di lokasi pengungsian," katanya.

Sehingga tidak mencederai rasa perasaan pengungsi, lanjut Yandri, jadi ini penting ke depan menjadi pembelajaran yang sangat berharga, jangan diulangi lagi," papar Yandri.

Baca Juga: Nikita Mirzani Tak Mau Dipusingkan dengan Urusan Jodoh, yang Penting Ada Duit, Happy

Terkait syuting tersebut, pihak production house (PH) mengaku sudah mendapat izin dari Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan berkoordinasi dengan Satgas Tanggap Bencana Semeru.

Namun, menurut Satgas, pihak PH tidak berkoordinasi dan langsung menggelar syuting.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rusyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini