Lokasinya biasa terdapat di kepala, leher, telinga, sekitar mata. Milia ini bisa terjadi pada orang sehat atau bersamaan penyakit lain (lupus, liken planus, transplantasi ginjal).
Baca Juga: Gula Sebabkan Penuaan Dini, Benarkah
Milia ini dapat menyerupai tumor jinak lainnya (xanthelasma, nevus komedo) sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut seperti dermoskopi atau biopsi kulit.
Ia juga bersifat swasirna atau diobati dengan ekstraksi, asam retinoat, bedah beku, bedah listrik, dermabrasi, laser CO2 (gambar), atau eksisi.
4. Multiple eruptive milia
Milia ini muncul pada beberapa lokasi tubuh dalam waktu bersamaan (erupsi): wajah, kulit kepala, leher, perut, ketiak, dan lain-lain.
Baca Juga: Begini Skenarionya Jika Timnas Indonesia Ingin Lolos ke Semifinal Piala AFF 2020
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia vs Malaysia di Piala AFF 2020: Bentrok di Laga Penentuan
Milia ini dapat disebabkan oleh spontanitas, genetik (autosomal dominan), atau bagian dari penyakit kulit genetik lainnya.***