GORAJUARA - Transmisi manusia-manusia terjadi pada masa pandemi, dan pasien dengan SARS disebut "super spreaders".
Pada awal terjadinya wabah, banyak petugas kesehatan di RS terinfeksi, namun karena prosedur kontrol infeksi yang baik, kejadian ini dapat dihindari.
Terdapat banyak CoV-SARS hewan dan menjadi sumber utama penularan CoV-SARS, teruatama kelelawar horseshoe (famili Rhinolopidae) dan kucing civet sebagai pejamu intermediate-nya. Berikut pola penularannya:
Baca Juga: Kontradiksi, Pengajian 40 Harian yang Dilaksanakan Keluarga Vanessa Angel dengan Bibi Ardiansyah
Baca Juga: BREAKING NEWS: Undian Babak 16 Besar Liga Champions Resmi Diulang, Berikut Perubahan Pertandingannya
Pada September 2005 setelah wabah besar-besaran, 4 spesies kelelawar Rhinolopus: R. sinicus, R. ferrumequinum, R. macrotis, dan R. pearsoni diidentifikasi sebagai reservoir alami CoV-SARS penyebab CoV-SARS. Kelelawar ini lah yang ternyata dijadikan makanan di Wuhan.
Kenapa pada akhirnya virus yang harusnya hanya menginfeksi hewan dapat menginfeksi manusia dan menjadi wabah global? Ternyata penyebabnya manusia sendiri.
Infeksi CoV-SARS terbatas hanya pada sel mukosa saluran napas. Sekitar 50% tidak menunjukkan gejala.
Baca Juga: Ridwan Kamil Lantik Ratusan Kepala Sekolah
Pertahanan imun terjadi singkat dan dapat terjadi reinfeksi. Pneumonia yang disebabkan CoV-SARS berupa edema/bengkak saluran nafas hingga hipoksiakarena saluran nafas tersumbat.
Gejala infeksi CoV-SARS dimulai tidak spesifik karena seperti infeksi virus lainnya: pilek, batuk, nyeri menelan, dan demam tidak terlalu tinggi.
Gejala ini berlangsung tidak lama. Pada SARS, demam >38 terjadi, batuk tidak berdahak, sesak, menggigil, kaku tubuh, lemah lunglai, dan sakit kepala.
Pilek dan nyeri menelan jarang terjadi. Masa inkubasinya berkisar 2-10 hari, rata-rata 5 hari, paling lama 14 hari sehingga sebaiknya orang yang datang dari negara endemi sebaiknya dikarantina.