GORAJUARA - Setelah 10 tahun menyerang, bayangkan sudah berapa banyak virus tersebut di tubuh kalian. Pada tahap ini, sekali batuk saja akan melempar jutaan virus ke udara.
Sehingga jika kamu ketemu orang yang belum terinfeksi, maka peluang orang tersebut tertular adalah 90%. Selamat! Kalian akan memanen dosa orang tak bersalah setiap hari.
Sistem imunmu menjadi lumpuh. Hal ini mengundang pathogen lain yang biasanya sulit melawan imun di paru-paru untuk memanfaatkan kesempatan emas ini, dan menyerang.
Baca Juga: Pengelolaan BUMDes Membantu Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Baca Juga: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Antisipasi Euforia Masyarakat Disaat Nataru
Hal ini menyebabkan Super Infection yang dapat menghancurkan tubuhmu. Pada titik ini, virus influenza akan sama mematikannya dengan Tetanus
Semakin banyak pathogen yang masuk, semakin rusak system pertahanan tubuhmu. Ketika dirasa puas telah mengambil alih hampir seluruh sistem organmu, saatnya melancarkan serangan terakhir.
Central Nervous System Invasion. Jutaan demi jutaam virus campak akan berbondong-bondong menuju system saraf pusat kita, pengendali penuh kerja system kita, Otak. Infeksi pada Otak akan membuat prognosismu pada tahap ini, sangat buruk.
Baca Juga: Diindikasikan Masih Ada Pungli di Kabupaten Bandung
Namun, pertahanan militer tubuh kita nyatanya masih belum menyerah. DC yang masih bertahan dengan langkah tergopoh-gopoh mulai mengaktifkan serangan pamungkas terakhir. "The T Cell".
Sel T Helper dan Sel T Killer akan aktif melancarkan perlawanan terakhir. Sel T Helper (TH) akan memerintahkan sel plasma untuk mengeluarkan milyaran demi milyaran antibody. Antibodi ini berfungsi seperi kunci yang akan menggembok virus-virus sehingga mereka terkunci.
Nah, disinilah peran penting dimulai sel T yang lain, yaitu sel T memori akan mengingat dan merekam seluruh kejadian sejak serangan virus pertama hingga serangan virus berakhir.
Baca Juga: Sangat Bahaya Jika Pemimpin Suka Berdusta, Tukang Bohong Dan Tidak Amanah