GORAJUARA – Ketika campak mulai memasuki tubuh manusia, makrofag langsung menjalankan tugasnya untuk memakan virus tersebut.
Namun Campak terlalu cerdik. Mereka tahu apa yang dilakukan makrofag terakhir sehingga membuntutinya dan membunuh DC. DC pun terinfeksi. Tubuhnya digunakan untuk memperbanyak diri.
Sebagian justru merubah DC menjadi zombie, dan mengendalikannya sebagai penyusup, memasuki system pertahanan tubuh yang lebih dalam dan lebih kuat.
Baca Juga: Bupati Dadang Supriatna Serukan Stop Pungli di Kabupaten Bandung
Baca Juga: Bencana Alam, Bagaimana Al Qur'an Memperingatkannya
Tidak ada satupun sel-sel imun kita yang menyadari kehadiran penyusup ini. Penyusup tersebut lantas memerintahkan seluruh pasukan inti bersiap untuk berkumpul, hanya untuk dibunuh oleh campak keji ini. Sel T dan sel B, menjadi lemah. Tubuh kita kehilangan kemampuan dan harus mengaku kalah.
Kejadian ini terjadi begitu cepat, virus-virus campak yang berhasil lolos kemudian memasuki pembuluh darah, dan menyebar ke seluruh system organ tubuh kita.
Melawan makrofag di liver, ginjal, usus, dan sebagainya. Mengulang proses yang sama seperti yang terjadi di paru-paru.
Baca Juga: Doa Menghindari Bencana yang Serupa dengan yang Dilihat
Baca Juga: Tak Menduga Jadi Juara Dua Lomba Karya Tulis, Rosida Buktikan Sikap Pantang Menyerah
Gejala yang ditimbulkan dari serangan ini sangat mengerikan. Otakmu menyadari kehadiran virus ini, dan menaikkan suhu tubuhmu sekian derajat untuk memaksimalkan perlawanan.
Apa yang harus kamu lakukan untuk membunuh bakteri pada air sumur yang hendak kamu minum?
Yap! Memasaknya. Suhu panas akan meningkatkan metabolism tubuhmu, memberikan energi tambahan pada pasukan-pasukan imun, sehingga harapannya virus dapat dikalahkan. Oleh karena itu, muncullah demam.
Baca Juga: Do'a Meminta Istiqomah Dalam Iman