GORAJUARA – Tanggal 9 November menjadi peristiwa yang mengubah dinamika politik dunia.
Tepat hari ini, 32 tahun yang lalu, Tembok Berlin yang merupakan batas negara antara Jerman Barat dan Jerman Timur diruntuhkan.
Runtuhnya Tembok Berlin menjadi penanda bahwa masa kedigdayaan Uni Soviet akan berakhir. Negara yang menjadi musuh Amerika Serikat selama Perang Dingin itu bubar pada tahun 1991.
Baca Juga: Sejarah Perkembangan Islam di Dunia, Ternyata Karena Tragedi Serangan Mongol
Peristiwa dihancurkannya Tembok Berlin sendiri jadi momentum reunifikasi Jerman yang sempat terpecah pasca kekalahan Jerman di Perang Dunia 2.
Saat Jerman Nazi dinyatakan kalah perang pada tahun 1945, pihak sekutu yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet memecah Jerman menjadi dua bagian, yakni Jerman Barat dan Jerman Timur.
Amerika Serikat dan Inggris sebagai pemenang perang dari Blok Barat menguasai Jerman bagian Barat.
Baca Juga: Perang Dunia Kedua, Pecah Usai Jerman Serang Polandia 1 September 1939
Jerman Barat yang dikuasai oleh dua negara tersebut memberi pengaruh terhadap Jerman dengan ideologi kapitalisme dan juga liberalisme.
Sementara itu, Jerman Timur yang berada di bawah kekuasaan Uni Soviet menjadikan komunisme sebagai ideologi negara.
Masyarakat Jerman Timur yang tidak setuju dengan pemerintahan komunisme lantas berbondong-bondong pergi untuk hijrah ke Jerman Barat.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Belajar yang Nyaman
Namun begitu, Jerman Timur yang secara otoritas berada di tangan Uni Soviet kemudian mengeksekusi mereka yang melarikan diri ke Jerman Barat,
Guna mengantisipasi hal tersebut, Jerman Timur membangun tembok pembatas dengan kawat berduri yang dinamai Tembok Berlin untuk mencegah pelarian massal ke Jerman Barat.