GORAJUARA - Penyakit Kencing Tikus mulai menjadi buah bibir masyarakat Indonesia di saat Tanah Air memasuki musim hujan.
Pasalnya penyakit Kencing Tikus alias Leptospirosis ini dapat menyebar secara cepat saat musim hujan.
Kencing Tikus disebabkan oleh sebuah bakteri dan hewan yang terinfeksi bakteri ini yaitu tikus akan menyebarkan bakteri tersebut melalui urin atau kencing mereka.
Baca Juga: Waspadai Penyakit Kencing Tikus Leptospirosis di Musim Hujan
Itu kenapa penyakit ini biasa disebut dengan Kencing Tikus, karena tikus merupakan salah satu perantara dari bakteri ini.
Saat tikus kencing, air kencing itu akan mengandung bakteri Kencing Tikus dan dapat bertahan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Saat musim hujan, otomatis air kencing itu akan hanyut dan dapat menginfeksi manusia, apalagi masyarakat Indonesia yang kini menghadapi musim hujan.
Biasanya seseorang akan terinfeksi Kencing Tikus jika mereka menyentuh air genangan atau aliran air yang terdapat bakteri tersebut.
Kasus yang paling sering terjadi adalah air yang terkontaminasi Kencing Tikus itu masuk ke mata, hidung, mulu, atau kulit yang luka.
Anda juga bisa terinfeksi jika memakan atau meminum makanan dan minuman yang telah terkontaminasi oleh Kencing Tikus.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Siapkan Payung Modifikasi
Meskipun kebanyakan penderita Kencing Tikus tidak memperlihatkan gejala awal.
Namun ketika telah parah, biasanya mereka akan merasakan demam, sakit kepala, kedinginan, nyeri otot, muntah, penyakit kuning, mata merah, sakit perut, diare, dan ruam.