GORAJUARA – Mahfud MD selaku Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), mengungkapkan secara detail mengenai skenario yang dibuat oleh Irjen Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir J.
Beberapa waktu lalu Mahfud MD hadir sebagai bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier, dalam video tersebut Mahfud menjelaskan, bahwa ada jebakan psikologis kepada orang-orang tertentu, yang dilakukan Ferdy Sambo.
Untuk menarik simpati, guna mendukung skenario tembak-menembak yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo, Mahfud pun menceritakan bahwa Ferdy Sambo sempat memanggil Kompolnas untuk datang ke kantornya.
Baca Juga: Waduh! Beri Kode di Story Instagramnya, Benarkah Amanda Manopo Akan Segera Tinggalkan Ikatan Cinta?
“Kompolnas itu hari Senin, dipanggil oleh pak Sambo ke kantornya, hanya untuk nangis di depan Kompolnas,” kata Mahfud MD di Podcast Deddy Corbuzier.
“Nangis, (saya teraniaya kalau saya sendiri ada di situ saya tembak habis dia), katanya” sambungnya.
Mahfud juga menjelaskan mengenai Irjen Ferdy Sambo, yang mengaku terdzolimi dan teraniaya kepada Kompolnas.
“Berarti ini ada upaya pengkodisian psikologis, agar ada orang yang nanti membela menyatakan bahwa itu terdzolimi, dan itu kan betulkan Kompolnas maupun Komnas HAM langsung bilang betul, semula,” tuturnya.
Mahfud juga menambahkan bahwa ia sudah melakukan rapat dengan Kapolnas maupun Komnas HAM untuk membahas hal tersebut.
“Sudah berkali-kali saya rapat dengan Kapolnas, dengan Komnas HAM, masih kadang kala terpengaruh oleh kerangka pikir itu, bahwa ini terjadi pelecehan, terjadi pendzoliman, sehingga ditembak oleh Bharada E, itu skenarionya seperti itu,” jelas Mahfud.
Tak sampai di situ Mahfud juga menambahkan mengenai, adanya beberapa anggota DPR yang diduga dihubungi oleh Ferdy Sambo, akan tetapi saat Mahfud mencoba mengkonfirmasi, mereka tidak bisa dihubungi.
“Masih ada beberapa anggota DPR yang digitukan, tapi saya telpon tidak diangkat saya mau tanya itukan,” tutur Mahfud.***