gaya-hidup

Paradigma Dalam Beragama, Simak 5 Pilar Utamanya

Rabu, 27 Oktober 2021 | 18:48 WIB
Agama dan sains jangan sampai berbenturan.*** (Gorajuara.com/Unsplash Faseeh Fawaz)

Allah berfirman dalam An-Nisa : 174 yang artinya wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. Dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an).

Al-Qur'an adalah bukti bahwa Allah sudah memberikan cahaya pada kehidupan manusia.

2. Merujuk kepada sumber yang otoritatif

Dalam QS. An-Nisa : 59 atau 50, dijelaskan bahwa ada tiga substansi yang disebutkan didalam ayat tersebut, yakni taat pada Allah, Rasulullah, dan Ulil Amri (pemimpin) diantara manusia.

Oleh karena itu, paradigma agama haruslah mengikuti ketiga substansi tersebut.

Jika terjadi perbedaan pendapat diantara Ulil Amri, maka kembalilah kepada Allah dan Rasul-Nya.

Baca Juga: Bupati Berharap Pemuda Beri Gagasan untuk Kemajuan Kabupaten Bandung

3. Cara memahami ayat Al-Qur'an secara komprehensif dan holistik

Dalam memahami Al-Qur'an, kita harus memahami ayat tersebut secara komprehensif dan menyeluruh.

Ali Imran : 7 memberikan gambaran yang gamblang dan menarik bahwa Al-Qur'an diturunkan dalam dua versi ayat (ayat muhkamat atau hukum dan mutasyabihat ).

Ayat muhkamat itu sangat jelas dan tidak membutuhkan penafsiran yang mendalam.

Sementara ayat mutasyabihat membutuhkan penafsiran secara mendalam. Misalnya ayat kewajiban solat terdapat di ayat muhkamat.

Sementara kekhusuan dalam salat merupakan ayat mutasyabihat.

Baca Juga: Nama dan Spesifikasi KRI Baru Milik TNI AL

Ayat-ayat ini harus dipahami secara bersamaan dan tidak dikotak-kotakkan.

Halaman:

Tags

Terkini