gaya-hidup

Mental Breakdown Menjelang Akhir Tahun  

Senin, 18 Oktober 2021 | 11:00 WIB
Stres berkepanjangan bisa menyebabkan seseorang menjadi depresi. (medcom.id-gorajuara)***

 

GORAJUARA - Apa kabar pembaca semuanya? 

Mungkin kita semua ingin menjawab pertanyaan ini dengan kalimat "baik-baik saja".

Akan tetapi, beberapa bulan menjelang akhir tahun ini membuat pemikiran kita semakin kalut.

Pandemi yang tak kunjung usai, disertai pikiran yang sulit terfokus pada hal yang kita kerjakan, berpikir secara berlebihan, dan cepat emosi ketika menghadapi sesuatu.

Kita pasti menginginkan hidup kita menjadi lebih tertata. Akan tetapi, kita mungkin tidak tahu harus memulai dari mana.

Kita mengalami perubahan aktivitas di masa pandemi ini. Segala kegiatan kita dialihkan menjadi segala di rumah.

Baca Juga: Hal Ini yang Dilakukan Pemkot Bandung Terkait Penerapan Smart City

Untuk itu, kita pasti lebih mudah merasa depresi. Padahal, depresi ini sudah bisa kita rasakan sebelum pandemi ini muncul.

Stres atau depresi ini dapat terjadi ketika kita mendapatkan beberapa perubahan yang mendasar dalam hidup kita.

Untuk itu, kita akan mendapatkan tekanan mental yang lebih berat. Kondisi ini dapat disebut sebagai mental breakdown.

Mental breakdown ini sebenarnya bukan merupakan istilah populer, dan bukan istilah psikologi atau medis.

Mental breakdown ini dapat diderita oleh seseorang setelah mendapatkan mental burnout.

Proses yang dilewati seseorang ketika mendapatkan gangguan mental dimulai, ketika ia mendapatkan banyak perubahan hidup secara drastis dan mengidap kecemasan dan stres yang berlebih.

Halaman:

Tags

Terkini