GORAJUARA - Gerakan "Julid Fisabilillah" mulai berlangsung sejak Israel melakukan agresi ke wilayah Gaza, Palestina pada Oktober 2023.
Setelah berjalan beberapa waktu, "Julid Fisabilillah" kemudian mendapat banyak pendukung di Indonesia, termasuk dari kalangan ulama Indonesia.
Tercatat Ustadz Felix Siauw, Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Akmal Sjafril mendukung "Julid Fisabilillah".
Pada dasarnya mencaci maki, berkata kasar dan berusaha merusak mental orang lain adalah hal yang dilarang dalam islam.
Namun, ada pengecualian ketika dalam situasi perang seperti saat ini, di mana saling menyerang secara psikis adalah diperbolehkan atau bahkan dianjurkan.
Masyarakat Indonesia dan Malaysia terus melakukan berbagai upaya untuk meneriakan suara yang teredam.
Selanjutnya, tercipta nama "Julid Fisabilillah" sebagai salah satu hasil dari kumpulan dukungan warganet kedua negara untuk Palestina.
Nama gerakan ini diambil dari istilah "Jihad Fisabilillah" yang memiliki arti "berjihad atau berusaha sungguh-sungguh di jalan Allah" dan diganti menjadi "Julid Fisabilillah".
"Julid" sendiri memiliki arti "nyinyiran atau komentar pedas", di mana jika digabungkan menjadi "nyinyir dan berkomentar pedas di jalan Allah".
Lalu, apa sebenarnya gerakan Julid Fisabilillah itu? Dilansir dari akun X milik @Greschinov, Julid Fisabilillah adalah gerakan persatuan warganet melawan Israel dengan cara menyerang akun tentara IDF dan pro zionis.
Diketahui, gerakan ini awalnya adalah respons atas serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia dan Sekolah Qur'an Malaysia di Gaza.