Oda Sukses Menipu Kita Selama Ini di One Piece 1077, Ternyata Mihawk yang Telah Membunuh Ayah Zoro

photo author
- Sabtu, 4 Maret 2023 | 14:00 WIB
Oda berikan konfirmasi di One Piece 1077, ternyata dahulu Mihawk yang membunuh ayah Zoro, Roronoa Arashi. (Reddit One Piece)
Oda berikan konfirmasi di One Piece 1077, ternyata dahulu Mihawk yang membunuh ayah Zoro, Roronoa Arashi. (Reddit One Piece)

Ayahnya meninggal dibunuh oleh bajak laut misterius dan ini adalah alasan kenapa Zoro dijuluki sebagai pemburu bajak laut di awal cerita.

Sementara ibunya meninggal karena suatu penyakit yang masih misterius.

Dari fakta-fakta yang Oda berikan tersebut, terdapat beberapa petunjuk yang sangat menarik tentang nama dari kedua orang tua Zoro.

Arashi dalam bahasa Jepang bisa diartikan sebagai storm atau badai.

Sementara Terra berarti Kuil Buddha atau Bumi dalam bahasa latin.

Sehingga secara harfiah, Zoro merupakan hasil dari pertemuan antara badai dan bumi.

Nama ibu Zoro berkaitan dengan Bumi dan Buddhisme dan ini bisa menjadi petunjuk kenapa dia memiliki kekuatan Dewa Iblis Asura.

Karena meskipun itu adalah manifestasi dari Haki Raja yang tidak disadari Zoro, kenapa bisa berbentuk Dewa Iblis Asura.

Untuk dapat membentuk Haki Raja menjadi seperti itu, Zoro tentunya harus memiliki pengetahuan tentang bentuknya yang diperoleh dari ibunya.

Itu mengartikan jika nama kedua orang tua Zoro akan menjadi kunci untuk mengungkapkan berbagai misteri mengenainya.

Bahkan jika diperhatikan, kedua orang tua Zoro bagaikan hitam dan putih.

Ibunya adalah keturunan kriminal sementara ayahnya keturunan samurai terhormat yang berperang melawan bajak laut.

Terlepas dari hal tersebut, ayah Zoro pastilah sangat kuat karena memiliki gen Shimotsuki.

Sehingga dia tidak mungkin dikalahkan oleh bajak laut sembarangan.

Apalagi dia mendapatkan pelatihan yang serupa dengan sang master Dojo, Koushiro.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ghiffary Zaka Taftazani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini