Pandji Pragiwaksono Bahas Isu SARA dalam Materi Komedi Usai Dikecam Terkait Candaan terhadap Upacara Adat Rambu Solo

photo author
- Selasa, 4 November 2025 | 19:00 WIB
Pandji Pragiwaksono dikecam terkait candaan terhadap upacara adat Rambu Solo (Foto: Gorajuara/ Tangkap layar YouTube Tuah Kreasi)
Pandji Pragiwaksono dikecam terkait candaan terhadap upacara adat Rambu Solo (Foto: Gorajuara/ Tangkap layar YouTube Tuah Kreasi)

GORAJUARA - Komika Pandji Pragiwaksono baru-baru ini mendapat kecaman dari kelompok masyarakat suku Toraja.

Dalam hal ini, Pandji dikecam setelah ia dinilai melecehkan adat Rambu Solo dari suku Toraja lewat candaannya di acara stand up comedy.

Usai dirinya dianggap melecehkan suku Toraja, Pandji menyampaikan permintaan maaf lewat Instagram pribadinya, @pandji.pragiwaksono.

Selain meminta maaf, Pandji mengaku bila ia siap menerima konsekuensi hukum atas candaan yang dilontarkannya terkait upacara adat Rambu Solo.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Cinta Sepenuh Jiwa RCTI Hari Ini Selasa 4 November 2025, Lala Bongkar Aib Hasbi di Pengajian, Suasana Khidmat Jadi Tegang... 

Tak hanya meminta maaf dan menyampaikan kesiapan untuk bertanggung jawab, Pandji turut membahas soal isu SARA dalam unggahan Instagram pribadinya baru-baru ini.

Dalam hal ini, Pandji menilai bila pelarangan para pelawak untuk membicarakan isu SARA dalam materi komedinya merupakan hal yang kurang tepat.

"Menurut saya, anggapan bahwa pelawak tidak boleh membicarakan SARA kurang tepat.

"Indonesia adalah negara dengan keragaman luar biasa: suku, agama, ras, dan antargolongan adalah bagian dari jati diri bangsa ini," tulis Pandji dalam caption unggahannya pada Selasa, 4 November 2025.

Baca Juga: Sinetron Cinta Sepenuh Jiwa Episode 39: Lala Ungkap Perselingkuhan Hasbi dan Meisya di Pengajian, Tegaskan Ingin Cerai 

Namun, Pandji mengingatkan bila isu SARA mesti dibicarakan dalam materi komedi tanpa adanya unsur merendahkan atau menjelekkan.

"Yang penting bukan berhenti membicarakan SARA, tapi bagaimana membicarakannya tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan.

"Semoga para komika di Indonesia terus bercerita tentang adat dan tradisi bangsa ini dengan cara yang lebih baik, lebih bijak dan lebih menghormati," tutup Pandji Pragiwaksono.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fariz Kurniawan

Sumber: Instagram @pandji.pragiwaksono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini