GORAJUARA - Miko dan Tania mulai merasa tertekan menjalani program kehamilan mereka.
Tekanan dari Helsi semakin berat, karena ia sangat khawatir warisan keluarga akan jatuh ke tangan Devan dan Alya jika Miko dan Tania tak kunjung memiliki anak.
Kecurigaan Helsi bahwa Alya sedang hamil membuat situasi makin menegangkan.
Miko yang sebelumnya tenang, kini mulai merasa cemas dan terancam dengan posisinya di keluarga.
Sebaliknya, Tania justru tidak terganggu—ia senang mendengar kabar itu.
Namun, ia juga mulai mempertanyakan kesungguhan Miko, yang tampaknya lebih memikirkan warisan ketimbang membangun rumah tangga dengan cinta.
Sementara itu, Cakra yang melihat sendiri kedekatan Alya dan Devan, perlahan menyadari bahwa perasaannya pada Alya tak akan pernah terbalas.
Untuk bangkit dari kekecewaan, ia memberanikan diri datang ke kantor sang ayah, meminta pekerjaan sebagai langkah awal perubahan dan bukti bahwa dirinya juga mampu sejajar dengan Devan.
Meski hatinya masih terluka, Cakra bertekad menatap masa depan.
Ia mulai belajar merelakan Alya, dan menerima kenyataan bahwa wanita yang dicintainya kini bukan lagi miliknya.
Akan seperti apa langkah Cakra ke depan setelah melepaskan Alya?