Setelah mendobrak pintu gubuk, Devan merasa lega menemukan Alya di dalamnya, meski dalam kondisi tangan dan kaki terikat.
Mereka pun berjalan kembali menuju perkemahan.
Dalam perjalanan, mereka hampir terkena cipratan air dari motor yang dikendarai Cakra yang melintas dengan kecepatan tinggi.
Untungnya, Alya cepat membuka payungnya sehingga air tidak mengenai tubuh mereka secara langsung.
Melihat tindakan Cakra tersebut, Alya semakin yakin bahwa Cakra punya niat jahat terhadap dirinya.
Ia mulai curiga bahwa Cakralah yang menculik dan menyekapnya, karena tidak rela melihat Alya dan Devan bersama.***