Baginya, perhatian kecil seperti menanyakan kabar adalah bentuk cinta dan dukungan yang sangat ia butuhkan di tengah perjuangannya melawan kanker.
Sebagai seorang ibu, Nunung merasa selalu memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa keluarganya dalam keadaan baik-baik saja.
Ia kerap kali menanyakan kabar anak-anaknya, namun sayangnya, perhatian itu tidak berbalas.
Baca Juga: Profil dari Stefan William yang Tiba-Tiba Umumkan Punya Anak Laki-Laki dari Ria Andrews
Nunung merasa anak-anaknya seolah tidak menyadari betapa besar pengorbanan yang ia lakukan, dan betapa besar rasa sakit yang ia rasakan.
"Aku yang selalu nanyain mereka. Mereka nggak tahu aku kesakitan, mereka nggak tahu," ujar Nunung dengan nada sedih.
Kekecewaan ini bukan hanya tentang kurangnya perhatian, tetapi juga tentang perasaan tidak dihargai oleh orang-orang yang seharusnya paling dekat dengannya.
Kisah Nunung ini membuka mata banyak orang akan pentingnya dukungan dari keluarga dalam menghadapi penyakit serius seperti kanker.
Dukungan emosional dari keluarga dan orang terdekat bisa menjadi obat yang tak tergantikan.
Ketika seorang pasien merasa diperhatikan dan dicintai, semangat untuk melawan penyakit akan meningkat.
Baca Juga: Profil Azizi Shafaa Asadel yang Baru Saja Menggelar Last Show sebagai Member JKT48
Nunung, seperti halnya banyak pasien kanker lainnya, tidak hanya membutuhkan perawatan medis, tetapi juga membutuhkan dukungan moral dari orang-orang terdekat.
Sayangnya, dalam kasus Nunung, dukungan itu tidak selalu datang dari anak-anaknya, yang justru membuatnya merasa lebih terluka secara emosional.
Dari kisah Nunung, kita dapat belajar bahwa setiap orang, terutama yang sedang sakit, membutuhkan dukungan dan perhatian dari orang-orang terdekat.
