Sekretaris Umum MES Jakarta, Adang Addha, dalam sambutannya saat seremoni pembukaan Halal Fair Jakarta, mengungkapkan bahwa acara ini mampu menjadi lokomotif peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Dengan tingkat literasi ekonomi syariah yang saat ini baru mencapai 23,3 persen, Adang berharap bahwa dengan adanya acara-acara seperti Halal Fair, literasi ekonomi syariah di Indonesia bisa mencapai 50 persen pada tahun 2025.
Hal ini sangat penting untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Berbagai Potensi Ekonomi Syariah yang Belum Tergarap
Meskipun Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia dengan lebih dari 85 persen penduduknya adalah muslim, kontribusi ekonomi syariah di tanah air masih di angka 12 persen.
Adang Addha menyoroti bahwa masih banyak potensi pasar dalam negeri yang belum tergarap dengan baik, seperti fesyen muslim, kuliner halal, keuangan komersial, dan sosial syariah.
Oleh karena itu, Adang mengajak seluruh sektor terkait untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah, salah satunya dengan menggunakan produk-produk halal dan bertransaksi dengan keuangan syariah.
Promo Spesial dan Program Acara Berkonsep Healing
Halal Fair Jakarta tahun ini diikuti oleh 136 exhibitor dari 117 brand yang berasal dari berbagai kategori bisnis, seperti perbankan dan keuangan syariah, halal beauty, tour & travel, fashion, haji umrah, pendidikan, kuliner, serta multiproduk lainnya.
Acara ini disponsori oleh tiga brand besar, yaitu Wardah, Kahf, dan Biodef. Para sponsor ini siap memanjakan pengunjung dengan berbagai promo spesial dan program acara yang menghibur.
Di stand Wardah, pengunjung bisa mengecek kondisi kulit, rambut, dan kesehatan kulit secara gratis untuk mengetahui permasalahan kulit dan solusinya.
Selain itu, Wardah juga memberikan diskon hingga 25% untuk pembelian produk, serta menawarkan pengalaman unik dengan VR Journey bagi pengunjung yang melakukan pembelian minimal tertentu.