Setelah itu Fely kembali ke kamarnya dengan perasaan yang berbunga bunga karena perlakuan Jordan padanya sungguh membuatnya seperti jatuh cinta.
Dia pun mengungkapkan segala perasaannya itu melalui buku harian yang selalu ia tulis.
Keesokan paginya 4 Prince sedang bersiap-siap untuk pergi berziarah ke makam Ibu mereka.
Tak lama Fely muncul dengan penampilan cantik dan menarik yang berbeda dari biasanya.
Saat Helga dan naviro menanyakan tentang perubahan penampilannya ini Fely memberitahu mereka, bahwa ini semua berkat Jordan.
Helga yang mendengarnya meminta adik angkatnya itu untuk berbalas budi dengan memasakkan mereka berempat masakan kesukaan Jordan, nasi goreng.
Fely yang memang suka sekali memasak makanan itu ketika dipanti, dengan senang hati menerimanya.
Namun dia juga memiliki sebuah syarat, yaitu agar Raga, Helga, dan Naviro tak bersikap buruk padanya lagi.
Helga pun meminta agar Fely untuk memasak terlebih dahulu, singkat cerita mereka memuji nasi goreng buatan Fely.
Menurut mereka sangat enak, tapi lain halnya dengan Raga, dia sama sekali tak menyentuh makanan itu meskipun dari raut wajahnya dia ingin sekali mencicipinya.
Beberapa menit kemudian Pak Johan datang dan dengan segera Fely meminta agar Ayah angkatnya menyantap nasi goreng.
Baru beberapa suap Pak Johan juga langsung memuji masakan Fely yang membuatnya jadi teringat akan nasi goreng buatan almarhumah istrinya yang bernama Bu Fora.
Dia juga mengajak Fely untuk berziarah ke makam Bu Flora, tetapi Raga tampak tak suka.
Setibanya di makam, Pak Johan meminta agar Fely yang menabur bunga sekaligus berdoa untuk almarhumah ibu angkatnya itu.
Setelah itu raga mengungkapkan segala keresahannya pada Fely bahwa seharusnya dia menolak ajakan ayahnya untuk berziarah.