Sebaiknya, sedikit demi sedikit sebelum menikah, kamu memprioritaskan diri dalam memenuhi Inner Child dan sesekali sembari mendamaikan hati.
- Jangan Jadikan Standar Sosial Sebagai Barometer Kebahagiaanmu
Kamu bisa saja menikah diusia 30 tahun tanpa harus berpikir omongan disekitar.
Jangan samakan dari orang - orang yang lebih muda membangun keluarga terhadap pencapaian mu
Karena seseorang masing - masing mempunyai waktu dan kesempatan yang tepat bagi dirinya sendiri.
Tentu kamu bisa membangun keluarga yang sama bahagianya dengan mereka yang menikah diusia 23 tahun.
Kamu juga bisa jadi wanita karir, atau jadi fulltimer ibu rumah tangga yang sama-sama menyenangkan tanpa harus memikirkan kasta dan standar sosial yang berlaku dimasyarakat.
- Perihal trauma batasan
Jika kamu adalah seseorang yang dapat membuat tembok dalam hubungan dengan terlalu keras, kamu harus siap belajar menjadi pelerai atas batasan tersebut.
Kamu juga harus belajar terbuka dalam menerima batasan batasan atas pasangan kamu agar terjalin hubungan yang lebih nyaman.
Inilah saat nya kamu membicarakan siapa saja circle lapisan 1, 2, dan 3 diantaramu dan pasangan.
- Belajar Bagaimana Menerima dan Merespon Pada Suatu Hal
Penting untuk dipahami, bagaimana kamu merespon dan menerima suatu kondisi yang terjadi di pasanganmu dan diri sendirisendiri dalam suatu masalah.
Pasalnya hal itu sangat penting untuk kamu pelajari agar rumah tanggamu menjadi nyaman dan harmonis.
Jangan sampai suatu masalah membuat keluarga kamu menjadi berantakan, karena tidak ada kepahaman antara dirimu dan pasangan.
Pemikiran yang matang dan bijak menerima dan merespon suatu hal adalah jurus atau kunci rumah tanggamu menjadi lebih harmonis dan nyamannyaman
Jika ingin menikah, pelajarilah 5 hal berikut agar pernikahan berjalan sesuai dengan harapan baik yang kamu impikan.***
