Secara jelasnya nama tersebut merupakan kode sistem aktivasi kondisi gawat darurat untuk pasien yang membutuhkan pertolongan dan penanganan medis sesegera.
Sehingga kanalnya tersebut seolah menjadi peringatan untuk mengulas sebuah restoran.
Dirinya juga mengklarifikasi bahwa tujuan kritikannya bukan untuk menjatuhkan namun sebagai masukkan agar lebih memperbaiki kualitas restorannya.
Sesuai dengan deskripsi pada kanal YouTubenya yang mengklaim sebagai penasihat profesional dan kritikus untuk hotel bintang 5 dan restoran mewah.
Bagaimanapun bak nasi sudah menjadi bubur, identitas dirinya sudah diketahui oleh banyak orang walau ia tidak menyukainya.
Video TikTok yang diunggah oleh Farida Nurhan dan diduga melakukan doxing serta body shaming oleh publik itu sudah dihapus.***