Panembahan Senopati lantas tertidur di atas batu yang memilki warna indah dan terletak di Lipura dengan lelap.
Ki Juru Martani yang telah mengetahui kepergian Panembahan Senopati lantas menyusul menuju Lipura.
Dirinya menemukan Panembahan Senopati yang tertidur dengan pulas di atas batu (sela gilang), kemudian berusaha membangunkannya.
Dalam pada itu, tiba-tiba Ki Juru Martani dikagetkan dengan berkelebatnya bintang jatuh sebesar buah kelapa.
Bintang dengan cahayanya yang berkilauan tepat berada dekat kepala calon Penguasa Negeri Mataram ini.
Ki Juru Martani yang masih diliputi perasaan terkejut segera mebangunkan Panembahan Senopati, seraya menanyakan perihal benda aneh yang jatuh dekat kepalanya.
Panembahan Senopati yang telah bangun pun kaget, lantas bertanya kepada bintang jatuh, tentang apa dan siapakah dia?
Karena Panembahan Senopati sendiri tidak pernah melihat dan bertemu sebelumnya dengan bintang jatuh tadi.
Bintang jatuh kemudian memberikan jawaban, tapa dan semadi yang telah dilakukan dirinya demi memohon petunjuk Hyang Maha Kuasa sudah diterima dan dikabulkan.
Panembahan Senopati akan menjadi Raja di Tanah Jawa, bahkan hingga anak cucunya kelak akan memegang kekuasaan dan bertahta.***