Dengan begitu, Nenek Argapyara kemudian merelakan suaminya untuk pergi ke laut.
Usai berpamitan, Kakek Ambu pergi berangkat dengan menggunakan perahu.
Tiba di tengah laut, dia segera melempar kailnya dan dengan sabar menunggu kailnya sembari bersiul.
Hingga larut malam, Kakek belum juga mendapatkan ikan hingga menjelang pagi kemudian.
Nenek Arga yang berada di rumah terkesiap bangun untuk menyiapkan sarapan dan menunggu suaminya pulang.
Sampai menjelang sore, suaminya itu ternyata belum juga pulang, di mana hal itu membuatnya semakin cemas.
Nenek Arga kemudian memutuskan untuk pergi mencari Kakek hingga larut malam, tetapi sang suami belum juga ditemukan.
Dia tetap melakukan pencarian pada esok harinya bersama dengan warga yang lain, tetapi hingga menjelang siang pun suaminya tetap tidak ditemukan.
Oleh karena itu, tinggallah Nenek seorang diri di pantai merenungi nasibnya sembari berdoa berharap suaminya pulang.
Baca Juga: Creme Brulee Elegan: Ungkap Tuntas Rahasia Resep Terbaik untuk Sensasi Manis yang Luar Biasa!
Tidak lama setelah ia berdoa, tiba-tiba sebuah batu karang yang mengambang muncul di depannya bersamaan dengan suara yang menyapanya.
"Ketahuilah Nenek, batu karang yang mengambang di hadapanmu adalah penjelmaan dari Kakek Ambu.
"Janganlah kamu berharap Kakek Ambu akan kembali," ujar suara tersebut.