GORAJUARA – Menjadi tempat pacuan kuda pertama yang hadir di Majalengka, Istana Stable diresmikan langsung Bupati Majalengka, pada 2 September 2022.
Istana Stable yang didirikan Riki Supriatna ini berlokasi di Cikebo, Tegalsari, Maja, Kec Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Sebagai penggiat olahraga berkuda, Riki Supriatna berharap dengan hadirnya Istana Stable Majalengka semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk belajar berkuda.
Berkuda adalah suatu aktivitas di mana manusia mampu menunggangi, mengendarai, melompat atau berlari dengan menggunakan kuda.
Tentara Yunani dan Romawi menggunakan kuda dalam bidang militer sebagai alat bantu transportasi dalam peperangan.
Pada tahun 400 SM, suku Yunani sudah mengeluarkan prinsip-prinsip dasar dalam menunggang kuda yang sampai saat ini masih sering digunakan.
Memasuki zaman Renaissance, mulai bermunculan sekolah-sekolah menunggang kuda di Eropa.
Salah satu sekolah berkuda pertama didirikan oleh Federico Gisone di Napoli, Italia pada tahun 1532.
Spanish Riding School yang berdiri di tahun 1572 di Wina, Austria merupakan sekolah menunggang kuno yang masih berdiri sampai sekarang (Edwards, 2016, h.38).
Di abad ke-16 di pulau Jawa, kuda adalah simbol keagungan dari kerajaan-kerajaan yang digerakkan untuk peperangan sampai pada perkembangannya bergeser menjadi sebuah tontonan olahraga (Ekaputra, 2007).
Olahraga kepiawaian menunggang kuda mulai dikenal ketika pasukan Belanda mulai rutin mengadakan lomba lompat rintangan (jumping) yang pada saat itu digelar di kavaleri Kota Cimahi yang dahulunya merupakan bagian dari Kota Bandung.
Kini, warga Ciayumajakuning khususnya Majalengka bisa belajar menunggang kuda di Istana Stable dan dilatih oleh coach professional.
