GORAJUARA - Berjalan ke bagian Bandung Timur akan menemukan satu daerah yang lebih dikenal sebagai ‘Kurcin’ atau singkatan dari Kuburan Cina. Sesuai dengan namanya, daerah ini merupakan tempat pemakaman khusus untuk suku Tionghoa.
Lokasi pemakamannya sangat berdekatan dengan rumah penduduk. Sehingga sudah menjadi keseharian yang umum untuk melakukan aktivitas yang berdekatan dengan area pemakaman.
Salah satunya adalah jogging, kegiatan olahraga satu ini sudah sejak lama dilakukan oleh para warga setempat maupun dari luar untuk menjadikan area pemakaman sebagai jalan akses utama track lari.
Uniknya para warga yang melakukan jogging tidak mengenal rasa takut walaupun sepanjang jalan, kurang lebih 2 km disuguhkan dengan kuburan Tionghoa dari sisi kanan dan kiri hingga berakhir di suatu tempat yang disebut Lapangan Sinom.
Lapangan Sinom biasanya dijadikan garis finish dan sebagai tempat beristirahat sambil menyantap berbagai macam makanan yang tersedia di kawasan tersebut.
Jalanan yang cukup berkelok dan menanjak tersebut sangat cocok untuk para warga yang ingin membakar lemaknya lebih.
Tidak hanya ditemani keindahan dari ukiran dan pahatan bangunan pemakaman yang berbeda satu dengan lainnya, namun tempat satu ini juga dapat melihat pemandangan kota kembang dari ketinggian.
Sayangnya saat ini area ini jarang dikunjungi oleh orang-orang yang pergi melakukan aktivitas olahraganya, baik lari ataupun bersepeda.
Padahal selain menyuguhkan city view yang indah daerah dengan nama Cikadut itu asri dan sejuk, karena masih banyak pepohonan yang rindang di sekitarnya.
Baca Juga: Wisata Edukatif Tanpa Merogoh Kocek: Mengenang Sejarah Paris Van Java di Museum Kota Bandung
Menurut penjaga salah satu area pemakaman Cikadut yang ditemui oleh tim Gorajuara.com mengatakan luas daerah kuburan yang berada di Cikadut kurang lebih mencapai 125 Ha.
Cikadut juga diklaim sebagai area pemakaman Tionghoa paling besar di Indonesia bahkan Asia Tenggara serta tertua di Kota Bandung.