Sangkuring sendiri tidak menyadari hal tersebut sehingga ngebet untuk menikahi Dayang Sumbi. Namun Dayang Sumbi yang cerdik memiliki cara untuk menggalkan pernikahan tersebut, sehingga mengajukan berbagai syarat.
Hal itu diajukan agar pernikahan dengan anaknya sendiri bisa digagalkan, wajar jika permintaanya sangat mustahil dan berat.
Dayang Sumbi memberi syarat agar Sangkuriang membuat perahu dan telaga yang harus jadi dalam semalam dengan membendung aliran Sungai Citarum.
Permintaan tersebut bagi Sangkuriang bukanlah hal yang berat, dirinya menyanggupi untuk mengerjakan semuanya sebelum ayam berkokok dan fajar tiba.
Ketika Sangkuriang hampir saja menyelesaikan pekerjaannya Dayang Sumbi menggalkan dengan kecerdikannya.
Waktu pagi tiba sebelum waktunya, sehingga Sakuriang pun mersa kecewa lantas menendang perahu yang dibuatnya.
Perahu pun melayang di angkasa yang akhirnya jatuh dan ajaib menjadi sebuah gunung yang terbentang luas, kemudian hari terkenal dengan sebutan Tangkuban Parahu hingga kini.***