Toyota Menghentikan Produksi di Sebagian Besar Pabrik di Jepang, Ini Alasannya

photo author
- Selasa, 29 Agustus 2023 | 13:16 WIB
Toyota Menghentikan Produksi di Sebagian Besar Pabrik di Jepang, Ini Alasannya (Gorajuara/Al Jazeera)
Toyota Menghentikan Produksi di Sebagian Besar Pabrik di Jepang, Ini Alasannya (Gorajuara/Al Jazeera)

GORAJUARARaksasa mobil Jepang menghentikan operasi di 12 pabrik dalam negeri, setelah kesalahan membuat perusahaan tidak dapat memesan komponen.

Toyota, produsen mobil terbesar di dunia, telah menghentikan operasi di sebagian besar pabrik perakitannya di Jepang menyusul kerusakan sistem.

Pabrikan mobil Jepang tersebut menghentikan operasi di 12 dari 14 pabrik domestiknya setelah kesalahan tersebut menyebabkan perusahaan tidak dapat memesan komponen, kata juru bicara perusahaan pada hari Selasa.

Baca Juga: Maudy Ayunda dan Kim Bum Akan Film Kolaborasi Indonesia dengan Korea Selatan! Berikut Informasi Lengkapnya

Pabrik Toyota di Miyata di Fukuoka dan fasilitas anak perusahaan Daihatsu di Kyoto terus beroperasi seperti biasa. 

Produsen mobil tersebut mengatakan tidak tahu kapan operasi akan dilanjutkan.

Kesalahan sistem diyakini bukan akibat serangan siber, kata juru bicara tersebut.

Baca Juga: Ini Komentar Joko Anwar Tentang Film Talk to Me yang Kini Sedang Tayang di Bioskop

Toyota terpaksa menghentikan sementara operasi di 14 pabrik domestiknya pada Februari tahun lalu setelah pemasok Kojima Industries terkena serangan siber.

Saham Toyota turun 0,64 persen pada perdagangan pagi menyusul berita tersebut.

Baca Juga: Sedang Tayang di Bioskop, Film Talk to Me Dapat Perhatian Sutradara Joko Anwar

Toyota, yang berkantor pusat di Toyota City, Prefektur Aichi, menjadi produsen mobil terlaris di dunia pada tahun 2022 selama tiga tahun berturut-turut, menjual lebih dari 10,4 juta kendaraan.

Produsen mobil tersebut telah menetapkan target produksi 10,6 juta kendaraan pada tahun 2023. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynold Untung Manurung

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini