Pengakuan Javier Roca Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang: Ada Suporter yang Meninggal dipelukan Pemain!

photo author
- Selasa, 4 Oktober 2022 | 12:50 WIB
Javier Roca mengaku hancur secara mental pasca terjadi tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang dan menewaskan ratusan orang  ((Foto: Gorajuara.com/dok: Pikiran Rakyat))
Javier Roca mengaku hancur secara mental pasca terjadi tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang dan menewaskan ratusan orang ((Foto: Gorajuara.com/dok: Pikiran Rakyat))

GORAJUARA, - Pelatih Arema FC, Javier Roca, buka suara terkait tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022, kepada media Spanyol, Cadena Car.

Javier Roca mengaku hancur secara mental dan diselimuti perasaan bersalah atas terjadinya tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang.

“Saya hancur secara mental. Saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab. Jika kami menang, ini (tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang) tidak terjadi,” kata Javier Roca kepada media Spanyol, Cadena Car, Senin, 3 Oktober 2022.

Baca Juga: Imbas Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang: FIFA Cabut Status tuan rumah Piala Dunia U20 Indonesia?

Javier Roca juga mengaku tidak menyangka bahwa tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang bisa terjadi, terlebih menurut pelatih asal Chile itu mengatakan para pemain Arema memiliki hubungan baik dengan Aremania.

Bahkan, Javier Roca juga menyaksikan sendiri, ada korban meninggal dipelukan pemain Arema FC.

“Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya menemukan tragedi dan masalah di dalam Stadion. Para pemain lewat dengan korban di tangan mereka. Yang paling mengerikan adalah ketika korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter. Sekitar 20 puluh orang masuk dan 4 meninggal. Bahkan, suporter yang meninggal di pelukan pemain,” sambung Javier Roca.

Baca Juga: Sindir Pernyataan Menpora Terkait Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Bintang Emon: Empati dikit Pak!

Sebelumnya, penyerang Arema FC; Abel Camara juga mengungkapkan detik-detik mengerikan di dalam ruang ganti tim.

“Setelah kami kalah, kami meminta maaf kepada fans. Mereka mulai menaiki pagar, kami lantas menuju ruang ganti,” ucap Abel Camara.

“Dari situ kami mulai mendengar tembakan, dorongan. Ada orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata dan meninggal tepat didepan mata kami. Ada tujuh atau delapan orang yang meninggal di ruang ganti,” sambung Abel Camara.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang sejauh ini dilaporkan telah terdata 187 orang jumlah korban meninggal dunia, korban luka berat 21 orang, dan luka ringan 304 orang.

Baca Juga: Termasuk Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Inilah 10 Tragedi Kerusuhan Suporter Terburuk di Dunia!

Tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi setelah Arema FC mengalami kekalahan dari salah satu rival abadi mereka, Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini