Sambungnya, keputusan itu juga berlandaskan rapat Exco PSSI sehingga, ia menjadi perwakilan manajemen PSMS Medan di forum Kongres PSSI tersebut.
“Berdasarkan rapat Exco PSSI yang telah memutuskan bahwa Kodrat Shah yang masih diakui sebagai CEO dan berhak mengikuti Kongres,” ucapnya.
Baca Juga: Dikenal Hobi Membaca, Inilah 5 Buku Recommended yang Pernah dibaca Maudy Ayunda
Di lain sisi, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, akan mengambil langkah hukum terkait kejadian ini.
“Saya pemegang saham, PSMS Medan pastinyaa melakukan tindakan hukum, pasti melanggar hukum. Kalian saja melihat itu. Saya sudah dengar siapa mengklaim itu,” kata Edy Rahmayadi kepada wartawan.
Perlu diketahui bahwa Edy Rahmayadi memiliki 51 persen saham di PT Kinantan Medan Indonesia (KMI).
Sedangkan Kodrat Shah memiliki 49 persen saham perusahaan yang menaungi PSMS Medan tersebut.
Itu artinya Edy Rahmayadi adalah pemegang saham mayoritas.
Baca Juga: Tanpa Ampun! Inilah 20 Negara yang Tegas Menolak Kaum LGBT
Kodrat yang mengklaim sebagai pemilik PSMS Medan mendapat pertanyaan dari Edy Rahmayadi.
Karena sampai saat ini tidak terlihat dari pihak Kodrat melakukan persiapan untuk Liga 2 musim depan.
“Tinggal ditanyakan saja, kalau dia (Kodrat Shah) mengklaim berarti dia punya pemain bola, punya atlet. Kedua dia punya coach atau pelatih. Yang ketiga dia punya manajemen yang sah?” tuturnya.
“Keempat dia (Kodrat Shah) punya infrastruktur, lapangan bola dan sebagainya untuk membesarkan PSMS Medan tadi itu. Kalau dia tidak punya, tapi merasa punya. Terus apa bisa dia buat? Kalian jawab lah itu,” imbuh Edy Rahmayadi.
***
Anda ingin mendapatkan berita update setiap hari dari Gorajuara.com. Ayo gabung di Grup Telegram “Gorajuara.com News”, caranya klik link https://t.me/gorajuaranews, Kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di ponsel.