Dianggap Bermain Kotor Saat Hadapi Singapura, Shin Tae-yong: Kami Tidak Cukup Agresif

photo author
- Kamis, 23 Desember 2021 | 17:44 WIB
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memuji performa anak asuhnya saat menggasak Malaysia dengan skor 1-4 di pertandingan terakhir Grup B Piala AFF 2020 di Bishan Stadium hari Minggu 19 Desember 2021. (Foto: Gorajuara.com/Priangan Timur News - Pikiran Rakyat)
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memuji performa anak asuhnya saat menggasak Malaysia dengan skor 1-4 di pertandingan terakhir Grup B Piala AFF 2020 di Bishan Stadium hari Minggu 19 Desember 2021. (Foto: Gorajuara.com/Priangan Timur News - Pikiran Rakyat)

GORAJUARAShin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia menyebut anak asuhnya tidak bermain cukup agresif dalam laga semifinal Piala AFF 2020 saat melawan Singapura.

Pernyataan tersebut diutarakan Shin Tae-yong setelah ada beberapa pihak menilai bahwa permainan Asnawi Mangkualam dkk jauh dari kata sportif karena melakukan banyak pelanggaran.

Salah satu yang menjadi sorotan dalam pertandingan tersebut adalah ketika Pratama Arhan melanggar Song Ui-yong.

Baca Juga: Film ‘Sepeda Presiden’ Serentak Tayang di Bioskop Indonesia Mulai Hari Ini

Banyak pihak berpendapat bahwa Pratama Arhan mestinya diganjar kartu merah karena pelanggaran tersebut bisa saja mencederai Song Ui-yong.

Namun wasit tidak bergeming pada keputusannya untuk mengeluarkan Pratama Arhan dari lapangan.

Berangkat dari kritikan yang dialamatkan kepada pasukannya, Shin Tae-yong pun angkat bicara.

Baca Juga: JTBC Klarifikasi Kontroversi Drama ‘Snowdrop’, Berikut Komentarnya

“Saya tak berpikir bahwa kami bermain agresif dalam permainan kami. Faktanya, satu hal yang saya pelajari soal sepak bola Asia Tenggara ketika saya pertama melatih Indonesia adalah para pemain tak cukup agresif,” kata Shin Tae-yong seperti dikutip dari ESPN per 23 Desember 2021.

Ia melanjutkan bahwa meski memberi instruksi untuk bermain agresif, namun tidak berarti dirinya meminta para pemainnya untuk melukai lawan apalagi hingga mencederai.

“Itu bukan berarti para pemain kami selalu bermain untuk menyakiti para pemain di lapangan. Itu bukan cara saya mengajari atau melatih para pemain Indonesia. Kami menghormati semua pemain di lapangan,” tutup mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.

Baca Juga: Hashtag TwitterWrapped Jadi Trending Indonesia, Begini Cara Buatnya

Jika melihat dari indeks Fair Play, timnas Indonesia memang menjadi tim yang paling banyak melakukan pelanggaran di sepanjang gelaran Piala AFF 2020.

Tercatat, pasukan Garuda telah mengantongi sembilan kartu kuning dan 58 pelanggaran yang dilakukan. Angka tersebut praktis mengundang kritikan keras buat timnas Indonesia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Yusuf

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini