GORAJUARA - Seperti yang diketahui, tragedi Kanjuruhan Malang terjadi pasca pertandingan Arema FC VS Persebaya yakni 1 Oktober 2022.
Pertandingan dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 3 poin sedangkan Arema FC mendapat 2 poin. Dalam kericuhan lepas pertandingan Arema FC VS Persebaya beberapa suporter nekat turun kelapangan yang membuat polisi dan TNI turun tangan.
Polisi menembakkan gas air mata untuk mengatasi kericuhan dalam stadion. Tetapi hal tersebut sudah jelas melanggar FIFA security code pasal 19b yang berbunyi: senjata atau gas pengontrol kerumunan tak boleh dibawa atau digunakan.
Baca Juga: Perkembangan Status Rizky Billar Setelah Dilaporkan atas Dugaan KDRT, Begini Penjelasannya
Pelanggaran tersebut diterapkan FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada Indonesia, berikut beberapa sanksi yang dapat mengancam persepak bolaan Indonesia.
1. Semua pertandingan liga terancam dibekukan selama 8 Tahun, hukuman sangat berat karena menimpa pemain, pelatih, PSSI hingga pelaku ekonomi.
2. Keanggotaan Indonesia di FIFA terancam dicabut
3. Piala dunia U-20 2023 di Indonesia akan dibatalkan karena alasan keamanan.
4. Pemain Timnas dilarang tampil di Piala Asia U-2023 dan Piala Asia U-20 2023, kepersetaan Timnas Indonesia bisa dicabut padahal Timnas sudah lolos ke Piala Asia yanga akan digelar 16 Juni 2023.
5. Poin ranking FIFA Timnas Indonesia dikurangi, peringkat terbaru Indonesia 152 hasil FIFA matchday akan turun drastis.
Baca Juga: 12 Ucapan Hari Guru Sedunia 5 Oktober 2022, Bagus untuk Caption di Sosial Media
6. Kompetisi Indonesia tanpa penonton, seperi halnya pada saat pandemi Covid-19.
7. Klub Indonesia dilarang tampil di Piala AFC dan Liga Champions Asia, Hal ini menyebabkan Klub tanah air kesulitan berprestasi karena tak bisa main di level Asia.
Tragedi ini merupakan Pertandingan sepak bola yang paling mematikan didunia yang mewaskan 125 korban jiwa, 323 korban luka - luka total 448 orang korban. ***