Simpeldesa, Strategi Pemkab Bandung dalam Optimalkan Pelayanan Terhadap Masyarakat

photo author
- Rabu, 25 Agustus 2021 | 21:35 WIB
 Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat peluncuran Aplikasi Simpeldesa di Desa Bojong, Kecamatan  Nagreg, Selasa (24/8/2021). (Humas Pemkab Bandung/Gorajuara.com)
Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat peluncuran Aplikasi Simpeldesa di Desa Bojong, Kecamatan Nagreg, Selasa (24/8/2021). (Humas Pemkab Bandung/Gorajuara.com)

KABUPATEN BANDUNG, GORAJUARA.com - Dalam mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus melakukan inovasi, salah satunya dengan melaunching aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Pelayanan Desa (Simpeldesa).

Aplikasi Simpeldesa tersebut merupakan kolaborasi antara Pemkab Bandung dengan PT. Telekomunikasi Indonesia.

Menurut Bupati Bandung, Dadang Supriatna, pemanfaatan teknologi informasi pada praktik pelayanan publik dirasa sangat efektif. Kehadiran Simpeldesa diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, mulai dari administrasi hingga usaha desa.

“Aplikasi Simpeldesa, katanya, dapat diakses dengan handphone (HP). Selain memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan administrasi dan usaha, masyarakat juga bisa menyampaikan keluhan secara langsung kepada pemerintah desa (pemdes).

"Tentunya ini akan menambah efektivitas pelayanan bagi masyarakat,” Dadang di sela peluncuran Aplikasi Simpeldesa di Desa Bojong, Nagreg, Selasa (24/8/2021).

Selain memudahkan pelayanan, dirinya meyakini kehadiran Simpeldesa dapat mendukung terciptanya smart village (desa cerdas) di Kabupaten Bandung.

Bupati mendorong pemdes untuk menjadikan perkembangan teknologi sebagai potensi dalam meningkatkan kemandirian desa, baik dalam aspek tata kelola (smart governance), tata sosial (smart society) hingga tata niaga (smart economy).

Sementara itu, CEO Simpeldesa, Reno Sundara memaparkan, simpeldesa merupakan aplikasi berbasis web yang terintegrasi ke sebuah aplikasi dengan tujuan untuk menciptakan penyelenggaraan pemdes secara dua arah.

Saat ini, katanya, terdapat 22 desa di Kabupaten Bandung yang sudah terintegrasi dengan simpeldesa.

Reno menyebutkan, terdapat tiga platform dalam aplikasi tersebut, yakni tata kelola (smart governance), tata sosial (smart society) hingga tata niaga (smart economy).**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rusyandi

Tags

Rekomendasi

Terkini