Presiden Uni Soviet Terakhir, Mikhail Gorbachev Meninggal dan Runtuh Akibat Kebijakannya Sendiri

photo author
- Rabu, 31 Agustus 2022 | 14:45 WIB
Mikhail Gorbachev meninggal dunia hari ini, Rabu 31 Agustus 2022 (Foto: Gorajuara.com/dok: Berita DIY)
Mikhail Gorbachev meninggal dunia hari ini, Rabu 31 Agustus 2022 (Foto: Gorajuara.com/dok: Berita DIY)

GORAJUARA - Mikhail Gorbachev, Mantan Presiden Uni Soviet meninggal dalam usia 91 tahun pada Selasa (30/8/2022), seperti disampaikan kantor-kantor berita di Rusia.

Gorbachev telah berhasil mengakhiri perang dingin tanpa pertumpahan darah. Di bawah kepemimpinan Mikhail Gorbachev, Uni Soviet mencapai kesepakatan dalam pengurangan senjata dengan Amerika serta menjalin kemitraan dengan Barat.

Kesepakatan tersebut mengakhiri kebijakan Tirai Besi yang memisahkan negara-negara Eropa sejak Perang Dunia. Hingga membawa pada reunifikasi Jerman.

Baca Juga: Kode-kode Ini Buktikan Arya Saloka Kembali ke Amanda Manopo di Ikatan Cinta, Benarkah? Cek Faktanya

Namun keberhasilan tersebut tidaklah seberhasil dengan negaranya, yang pada akhirnya Uni Soviet mengalami keruntuhan. Dia merupakan Presiden terakhir yang memimipin Soviet, hingga akhirnya runtuh.

"Mikhail Gorbachev berpulang malam ini setelah mengidap penyakit menahun yang serius," kantor berita Interfax mengabarkan, pernyatan tersebut dikutip dari Rumah Sakit Klinik Pusat Rusia.

Gorbachev akan dimakamkan bersebelahan dengan istrinya Raisa, yang wafat pada tahun 1999, di Permakaman Novodevichy di Moskow.

Pada tahun 1985, ketika menjabat Sekretaris Jenderal Partai Komunis Soviet, mulai memperkenalkan kebebasan berpolitik dan ekonomi secara terbatas.

Baca Juga: Ramalan Karir dan Keuangan Zodiak Hari ini, Rabu 31 Agustus 2022 : Edisi Capricorn Hingga Gemini

Namun justru kebebasan tadi menjadi liar dan di luar kendali, yang dikenal dengan "glasnost" (bebas berbicara).

Kemudian mendorong kemunculan kritik terhadap partainya dan negara, yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan dirinya.

Sehingga kebijakan tersebut memicu keberanian kelompok nasionalis untuk mendesak kemerdekan di republik-republik Baltik, yakni Latvia, Lithuania, dan Estonia.

Tahun 1989 prodemokrasi mulai protes terhadap negara-negara komunis dalam blok Soviet di Eropa Timur. Namun dalam mengahadapi para pendemo sikapnya berbeda dengan para pemimpin sebelumnya.

Mikhail Gorbachev, sama sekali tidak menghadapi pendemo dengan kekuatan senjata, berbeda dengan yang dilakukan pemimipin Kremlin sebelumnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mohamad Arief

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini