Sudah Boleh Tarawih Berjamaah, Kemenag Terbitkan Pedoman Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan 2022

photo author
- Minggu, 3 April 2022 | 21:24 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Gorajuara.com/dok: kemenag.go.id)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Gorajuara.com/dok: kemenag.go.id)

GORAJUARA – Pemerintah sudah mengizinkan pelaksanaan ibadah tarawih berjamaah di bulan Ramadhan 2022 ini. Dengan adanya izin untuk melaksanakan tarawih berjamaah, Kementerian Agama (Kemenag) terbitkan pedoman penyelenggaraan Ibadah Ramadhan 2022.

Kemenag menerbitkan pedoman penyelenggaraan ibadah Ramadhan 2022 dan Idul Fitri 1443 H untuk mewujudkan rasa aman, nyaman, dan khusyuk bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah tarawih berjamaah dan ibadah lainnya di masa pandemi.

Kemenag Yaqut Cholil Qoumas menandatangani pedoman penyelenggaraan ibadah di Ramadhan 2022 dan Idul Fitri 1443 dalam Edaran No. SE 08 Tahun 2022 pada 29 Maret 2022.

“Umat Islam dianjurkan mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus Al Qur’an, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf, tapi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” pesan Menag di Banjarmasin, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga: PLN UID Jabar Siagakan Lebih dari 4.000 Personel untuk Kawal Listrik Selama Ramadhan 2022

Menag juga mengingatkan secara tegas kepada para jajarannya untuk tetap menjadi teladan dalam menerapkan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah Ramadhan 2022 dan Idul Fitri 1443 H.

“Pejabat dan Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri,” tegas Menag.

Berikut ketentuan dalam Edaran Penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1443 H:

1. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Idul Fitri sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

2. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus Al Qur’an, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

3. Dalam penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri, pengurus dan pengelola masjid/musala memperhatikan Surat Edaran Menteri Agama mengenai pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.

4. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana dimaksud pada angka 3 wajib menunjuk petugas yang memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan kepada seluruh jemaah.

5. Pejabat dan Aparatur Sipil Negara dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri.

6. Masyarakat yang mengadakan kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri harus memperhatikan protokol kesehatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mohamad Arief

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini