SOREANG, GORAJUARA.com - Perempuan dalam kancah politik kerap dijadikan sebagai pelengkap yang dianggap tidak berkualitas. Padahal, kenyataannya perempuan lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi di wiayah atau di sekitarnya.
"Perempuan sulit melangkah, karena tidak memiiki kebijakan langsung. Untuk itu, perempuan harus mendapatkan pendidikan melalui berbagai aktifitas, sehingga memudahkan pergerakan yang diharapkan," kata Plt. Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Bandung, Hj. Rina Nurjanah, S.Pd., M.Si., di Soreang, Kamis (26/8/2021).
Kaukus Perempuan Politik Indonesia, papar Rina, merupakan organisasi lintas partai yang menjadi wadah para perempuan untuk mendapatkan pendidikan politik.
Dalam mewujudkan hal tersebut, ungkapnya, perlu adanya konsolidasi pengurus agar lebih memahami tufoksi masing-masing. Kinerja organisasi akan ditentukan oleh proses konsolidasi internal diawal kepengurusan.
"Konsolidasi memuat tentang pengenalan terhadap pribadi masing-masing pengurus, penyampaian visi organisasi, pengembangan kompetensi sumber daya manusia, sosialisasi organisasi, sampai pada mengajak semua pihak (internal dan eksternal) untuk menjalankan nilai-nilai yang menjadi pegangan organisasi," jelasnya.
Selain melakukan konsolidasi, jelas Rina, perlu ada penguatan organisasi. Perempuan memiliki hak yang sama dengan kaum lelaki, sehingga kapasitas perempuan sebagai sumber daya manusia sangat menentukan berjalannya roda organisasi.
Baca Juga: PTM Kota Bandung Sudah Bisa Dilaksanakan, Sekda: Disdik Leading Sektornya
Oleh karena itu, katanya, KPPI akan melaksanakan sebuah kegiatan pembekalan bagi pengurus dari tingkat kabupaten sampai tingkat kecamatan agar memahami bagaimana menjalankan roda organisasi sesuai dengan aturan di KPPI, sehingga ke depan diharapkan semua tahapan yang dilaksanakan didasarkan pada aturan yang ada.**