GORAJUARA - Pengumuman pemerintah mengenai biaya haji sekitar Rp 90 juta menjadi pembahasan DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia).
Andre Rosiade, anggota Komisi VI DPR RI, dalam rapat melihat terdapat tiga komponen yang membuat biaya haji menjadi besar.
“Kita melihat bahwa ada tiga komponen biaya haji yang besar. Ada hotel atau penginapan, kedua makanan atau catering, yang ketiga adalah ongkos pesawat,” ungkap anggota Komisi VI DPR RI tersebut sebagaimana dilansir dari unggahan YouTube DPR RI pada 14 Februari 2023 oleh Gorajuara.
Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh DPR RI adalah mendorong PT Garuda Indonesia untuk mengurangi harga agar dapat meringankan biaya haji 2023.
Dalam hal ini, Garuda Indonesia menjadi salah satu maskapai yang akan ditugaskan untuk memberangkatkan jamaah haji pada tahun 2023.
Selain itu juga, PT Garuda Indonesia merupakan mitra dari komisi VI dan juga perusahaan binaan kementerian BUMN.
Peringanan biaya haji ini dilakukan oleh anggota komisi VI DPR RI lantaran sebanyak 70 persen masyarakat Indonesia yang ingin berangkat haji memiliki keterbatasan ekonomi.
“Tujuh puluh (70) persen adalah orang-orang sulit, yang secara ekonomi sulit, mereka menabung rupiah demi rupiah puluhan tahun agar bisa berangkat haji,” jelas Andre Rosiade.
“Bahkan ada yang menjual sawah, jual tanah, jual rumah agar bisa melaksanakan rukun Islam yang kelima,” lanjutnya.
Baca Juga: Modal Kulit Pangsit Aja Bisa Untung Melejit, Ini Ide Usaha Jajanan Khusus Bulan Puasa
Hal-hal ini yang membuat Andre untuk mengetuk hati Menteri BUMN supaya PT Garuda Indonesia mengevaluasi dan mengkaji ulang harga tiket.
Dalam hal ini, Andre mengetahui bahwa maskapai swasta dapat memberi harga yang lebih murah dari yang ditawarkan oleh PT Garuda Indonesia.***