news

Akhirnya! Puluhan Pasukan Pantai Gading Pulang Setelah Berbulan-bulan Ditahan di Mali

Senin, 16 Januari 2023 | 10:16 WIB
Tentara Pantai Gading (Foto: news.sky.com)

GORAJUARA - Empat puluh enam tentara Pantai Gading yang dituduh oleh Mali sebagai tentara bayaran telah kembali ke rumah setelah enam bulan ditahan.

Pasukan tiba di bandara Abidjan Pantai Gading pada Sabtu malam, sehari setelah menerima pengampunan dari penguasa militer Mali .

Penangkapan mereka di Bamako, ibu kota Mali, pada Juli tahun lalu telah memicu pertikaian diplomatik yang sengit antara negara-negara tetangga.

Baca Juga: One Piece 1072: Misteri Tawa Gol D Roger di Laugh Tale Terungkap! Ternyata Gara-Gara...

Mali menuduh mereka sebagai tentara bayaran, sementara Pantai Gading mengatakan mereka diterbangkan untuk memberikan keamanan cadangan rutin bagi kontingen Jerman dari misi penjaga perdamaian PBB.

Keluar dari pesawat pulang mereka pada hari Sabtu, masing-masing tentara membawa bendera Pantai Gading kecil dan tersenyum saat berjabat tangan dengan Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara, yang menunggu untuk menyambut mereka di bandara.

“Sekarang setelah krisis ini berlalu, kami dapat melanjutkan hubungan normal dengan negara saudara Mali,” kata Ouattara begitu mereka semua berada di tanah Pantai Gading.

Seorang juru bicara tentara berterima kasih kepada Ouattara, dan “orang-orang Pantai Gading atas dukungan dan solidaritas aktif mereka”.

Baca Juga: Bak Keluarga Sungguhan, Gemasnya Arya Saloka dan Amanda Manopo Rayakan Ulang Tahun Askara: Menolak Fiktif!

“Kami senang dan lega bisa kembali ke tanah air,” ujarnya.

Pembebasan mereka terjadi beberapa hari setelah pengadilan di Bamako menghukum mereka 20 tahun penjara atas tuduhan berkonspirasi melawan pemerintah Mali dan berusaha merusak keamanan negara.

Tiga wanita, termasuk di antara 49 orang yang ditangkap di bandara dan dibebaskan lebih awal, menerima hukuman mati in absentia.

Hukuman itu dijatuhkan menjelang tenggat waktu 1 Januari yang ditetapkan oleh para pemimpin Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) bagi Mali untuk membebaskan tentara atau menghadapi sanksi.

Namun pada hari Jumat, pemimpin militer Mali Assimi Goita mengampuni semua 49 orang.

Halaman:

Tags

Terkini