GORAJUARA - Efek dari gempa bumi di Cianjur memang luar biasa. Ratusan korban berjatuhan baik yang meninggal maupun luka-luka. Belum lagi banyak bangunan yang hancur.
Tidak ada yang menginginkan ini terjadi, tidak pula ada yang menginginkan ini terulang kembali.
Jepang adalah negara yang terhitung sering alami gempa bumi. Hampir setiap tahun Jepang alami gempa.
Karena saking seringnya gempa ‘menyerang’, Jepang mengambil langkah-langkah pencegahan, persiapan menghadapi gempa.
Bangunan di Jepang, harus memiliki struktur tahan gempa. Terlebih bangunan-bangunan yang banyak dihuni, ditempati, dikunjungi banyak orang. Seperti rumah sakit, sekolah, mal dan seterusnya.
Seperti bangunan Tokyo Skytree. Ketika gempa bumi berkekuatan 9 magnitudo di lepas pantai timur laut Jepang. Bagaimana kondisi Tokyo Skytree? Bangunan ini tidak mengalami kerusakan struktural.
Baca Juga: Panik Dua Kali Rasain Gempa, Harris Vriza : Tangan Gua Sampai Getar
Di Jepang, semua smartphone di sana terdapat sistem pemberitahuan dini jika terjadi gempa/tsunami.
Peringatan dini adanya bencana alam ini juga langsung disiarkan TV. Sehingga masyarakat ada kesempatan untuk menyelamatkan diri.
Di sekolah, kesiapan hadapi gempa bumi dijadikan pelajaran wajib. Dengan pengetahuan yang diterima anak-anak sejak dini, sehingga sudah terlatih untuk tidak panik ketika gempa datang.
Bukan itu saja, anak-anak sudah bisa menyelamatkan dirinya sendiri ketika gempa datang. Misalnya mereka sudah tahu harus berlindung di bawah meja jika gempa datang.
Masyarakat Jepang biasanya memiliki Survival Kit. Di dalam survival kit itu terdapat senter, obat-obatan, selimut, masker, tali, alat komunikasi dan sejumlah bahan makanan yang cukup untuk beberapa hari.