GORAJUARA – Tragedi Semanggi adalah peristiwa bersejarah penuh darah yang dilupakan.
Banyak duka terjadi pada Tragedi Semanggi, kini ada kisah 24 tahun mencari keadilan.
Asih Widodo, seorang ayah telah 24 tahun mencari keadilan untuk anaknya yang telah mati.
Baca Juga: Info Beasiswa 2023, Ini Enam Pengumuman Kuliah Gratis ke Luar Negeri
Sejak kejadian di Semanggi pada 1998, tak terasa sudah 24 tahun.
Akan tetapi waktu itu amat sedikit bagi kisah seorang ayah yang 24 tahun mencari keadilan bagi anaknya
Asih Widodo, ayah yang mencari keadilan untuk anaknya yang tewas karena anggota tentara.
Dirinya tak takut berkeliling kemanapun sambil membawa kaos, spanduk atau benda apapun dengan penuh isyarat.
Baca Juga: Potret Rumah yang Roboh di Cianjur Akibat Gempa 5.6 SR
Dia menulis, “Anakku dibunuh TNI, jidatku dipopor polisi.”
Kalimat-kalimat lain juga Asih Widodo tuliskan sebagai perlawanan dan pencarian keadilan.
Dirinya juga menulis bahwa pernah mengatakan anaknya harus jadi insinyur.
Akan tetapi pada 1998, Tragedi Semanggi tak pernah membawa pulang anaknya kembali.