GORAJUARA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan harga mie instan kemungkinan besar akan mengalami kenaikan 3x lipat.
Kenaikan mie instan merupakan dampak perang antara Rusia - Ukraina yang masih berlanjut hingga saat ini, yang mengakibatkan rantai pasok bahan makanan seperti gandum tidak berjalan baik.
Di Indonesia sendiri dampak ini mulai terasa, bahkan dari dampak ini Mentan akan memproyeksi harga mie instan bakal naik hingga tiga kali lipat dalam waktu dekat.
Baca Juga: Amanda Manopo Unggah Foto Bersama Laki-laki, Warganet; Lagi Dekat Sama Adiknya Suami Sandra Dewi ya
Karena Indonesia bergantung pada impor komoditas dari dua negara itu yang mengakibatkan harga bahan berbasis impor tak terkendali.
Diketahui Rusia dan Ukraina merupakan negara penghasil gandum terbesar dunia. Kedua negara menyuplai sekitar 30-40% dari kebutuhan gandum dunia.
Dengan situasi perang saat ini, gandum menjadi langka karena pasokan terhambat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan, 8 - 14 Agustus 2022: Edisi 6 Zodiak Untuk Capricorn - Gemini
Sementara gandum adalah salah satu bahan baku mie instan otomatis ikut mengerek harga mie instan di dalam negeri.
Selain itu Mentan juga menyebutkan saat ini terdapat kurang lebih 180 juta ton gandum di Ukraina tidak bisa keluar negara tersebut.
Dalam webinar yang disiarkan melalui kanal YouTube Ditjen Tanaman Pangan, Mentan juga meminta maaf kepada masyarakat yang menyukai mie instan karena harganya akan menjadi mahal.
"Jadi hati-hati yang makan mie banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," ujar Mentan dikutip Gorajuara.com dari YouTube Ditjen Tanaman Pangan, Selasa 9 Agustus 2022.***