news

Tegas Bantah, SMKN 5 Bandung Minta Tim Saber Pungli Jabar Luruskan Isu Pungli dan OTT

Minggu, 26 Juni 2022 | 17:54 WIB
SMKN 5 Bandung Bantah Isu Pungli (Foto: Gorajuara/PRFM News)

GORAJUARA,- Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMKN 5, Kota Bandung, sempat membuat heboh. Ini gara-gara muncul dugaan kasus pungutan liar atau pungli.

Bahkan, disebutkan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Jawa Barat, melakukan tangkap tangan dalam kasus ini.

Dugaan ini muncul setelah ada calon wali murid mengadu bila dalam proses PPDB, SMKN 5 meminta uang sumbangan yang cukup memberatkan.

Baca Juga: Tak Hanya Arya Saloka, Fiki Alman Aktor Ikatan Cinta Juga Berada di Rumah Sakit, Ada Apa?

Namun, semua dugaan itu sudah dibantah Wakasek Bidang Kesiswaan sekaligus Ketua PPDB SMKN 5 Kota Bandung, Erwin Basuki.

Dia dengan tegas membantah isu Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Tim Satgas Saber Pungli Jawa Barat.

Menurut dia, Satgas Saber Pungli datang di hari kedua PPDB dan proses klarifikasi pun berlangsung santai.

"Jadi memang enggak ada OTT, karena kami waktu itu ngobrolnya juga santai. Kepala sekolah, saya memang sempat di BAP, tapi masih di lingkungan sekolah," katanya, seperti dilansir dari Pikiran-Rakyat.com

Baca Juga: Seo In Guk, Kwak Si Yang, Kang Mina, Dan Baek Seo Hoo Membuat Tim Penuh Warna di Cafe Minamdang

Terkait dugaan Pungli, uang yang masuk ke pihak sekolah, dijelaskan Erwin bukan untuk iuran PPDB.

Dia membeberkan, setelah PPDB, pihak sekolah memberikan informasi kepada orang tua siswa mengenai rencana kegiatan perkemahan pramuka di SMKN 5 Bandung.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, salah satunya iuran yang sudah disepakati bersama orang tua siswa dan komite sekolah.

Karena beberapa wali murid khawatir dana yang dibutuhkan kelak terpakai, maka mereka menitipkan uang tersebut ke pihak sekolah.

"Karena ada sebagian orang tua yang sudah membawa uang, terus katanya takut habis uangnya, jadi dititipkan ke kami karena takut habis duluan uangnya. Akhirnya berkembang informasinya seolah-olah dari kami ada pemaksaan, padahal tidak benar," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini