news

Keluarga Kisahkan Detik-detik Saat Eril Terseret Arus Sungai Aare: Help...Help!

Minggu, 29 Mei 2022 | 12:38 WIB
Putra Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz atau akrab disapa Eril yang terseret arus Sungai Aare Swiss masih belum ditemukan (Foto: Gorajuara.com/dok: Jatim Network)

GORAJUARA,- Nasib putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, hingga kini belum ditemukan setelah dilaporkan hanyut terbawa arus saat berenang di Sungai Aare, Swiss, pada Kamis 26 Mei 2022 lalu.

Pada hari keempat pencarian, Tim SAR yang dipimpin Kepolisian Maritim Bern masih terus berupaya menemukan putra Gubernur Jawa Barat itu. Tim penolong akan memfokuskan pencarian di dua pintu air terdekat.

KBRI Bern dalam keterangan pers menyebut polisi setempat akan melakukan pencarian di dua pintu air menggunakan perahu dan sensor yang mampu mendeteksi hingga kedalaman 3 meter.

Baca Juga: Diterpa Angin Kencang, Atap Tribun Sirkuit Formula E 2022 Jakarta Ambruk

Baca Juga: Berikut ini Para pemenang Festival Film Cannes 2022, Ada 'Triangle oF Sadness' Juga Film Korea Simak Yu!

Sebelumnya, dikabarkan putra Ridwan Kamil yang akrab disapa Eril itu terbawa arus sungai saat hendak naik ke daratan.

"Ada kesulitan yang kami juga tidak paham kondisinya," ujar juru bicara dari keluarga Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman, Jumat 27 Mei 2022.

Elpi sempat menceritakan detik - detik terakhir keponakannya sebelum memilih berenang di Sungai Aaree. Menurut Elpi, Emmeril atau Eril berenang bersama adiknya Zara dan teman mereka yang telah lama tinggal di Swiss.

Kata Elpi, keponakannya itu merupakan sosok teladan, peduli, dan memiliki jiwa sosial tinggi. Sebagai anak muda yang sehat, pandai berenang, dan pemegang sertifikat selam,

Elpi mengatakan sebelum berenang keponakannya memastikan kondisi arus air tidak berbahaya dan menentukan titik mana saja untuk turun ke air dan naik dari air.

Baca Juga: Warga Cijerah Panik, Sebuah Rumah dan Kios Ikan Hias di Gang Manggis Ludes Terbakar

Diputuskan Eril dan rombongan tidak loncat dari jembatan. Kemudian titik turun ke sungai di area yang bertangga.

Eril dan rombongan memilih di titik di mana ada lansia dan anak - anak yang berenang dengan asumsi titik tersebut tidak berbahaya. Sebagai orang yang "berpengalaman" di air, kata Elpi, keponakannya memutuskan untuk turun ke sungai paling pertama guna memastikan kelompoknya aman.

"Beliau turun paling duluan , menjaga kelompoknya," kata Elpi.

Halaman:

Tags

Terkini