news

Pemkot Bandung Optimalkan Produktivitas Lewat Sawah Abadi

Selasa, 12 April 2022 | 22:00 WIB
Optimalkan Produktivitas Lewat Sawah Abadi (Foto: Gorajuara.com/Dok. Diskominfo Kota Bandung)

GORAJUARA - Meski memiliki lahan sawah yang terbatas, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkomitmen untuk terus mengoptimalkan produksi pertanian. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan sawah abadi dan lahan sawah dilindungi (LSD).

Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana selepas berkunjung ke Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Barat, Selasa, 12 April 2022.

Yana menjelaskan, rata-rata sawah yang berada di Kota Bandung merupakan sawah tadah hujan karena tidak memiliki lahan irigasi teknis. Sehingga produktivitasnya hanya bisa menghasilkan satu kali panen per tahun.

Baca Juga: Dua Tersangka Pengeroyokan Ade Armando Berhasil Diringkus, Empat Tersangka Lainnya Diimbau Serahkan Diri

"Apalagi kalau kemarau, produksinya pasti rendah hanya 2-3 ton per sekali panen. Dengan memanfaatkan teknologi untuk mengelola 30,7 ha sawah abadi di Kota Bandung, kita bisa sampai tiga kali panen per tahun," jelas Yana.

Berdasarkan Kepmen ATR/BPN No. 1589/SK-HK.02.01/XII/2021, Kota Bandung juga memiliki LSD seluas 673,37 ha. Sebagian besarnya telah dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan Kota Bandung.

"Beberapa lahan memang sudah kami alihkan untuk infrastruktur, perluasan TPU, dan hankam. Risiko di perkotaan memang lahan yang terbatas karena statusnya sebagai metropolitan, ini berdampak juga pada laju pertumbuhan ekonominya tinggi," ungkapnya.

Baca Juga: Tubagus Joddy Divonis 5 Tahun Penjara, Respon Haji Faisal: Yang Penting Doakan Anak Dan Menantu Saya

Menanggapi alih fungsi LSD Kota Bandung, Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (Dirjen PPTR) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Budi Situmorang mengatakan, LSD bisa dilepas jika pemkot bisa memenuhi kesepakatan dalam Surat Keputusan (SK).

"Harus ada bukti investasinya. Contoh, kalau tanahnya sudah dibeli, sertakan pada kami bukti transaksinya. Kami dari pusat juga tidak ingin menghambat pembangunan kota, maka dari itu kami sediakan SK ini," ucap Budi.

Ia juga menyampaikan, dalam SK tertuang jalan tengah yang bisa diambil bersama. Jika dalam waktu masa jabatan atau 5 tahun sejak keputusan revisi alih fungsi LSD tidak terealisasi, maka lahan tersebut bisa kembali ditetapkan sebagai LSD.

Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Liga Champions Real Madrid Vs Chelsea: Ini Strategi Ancelotti

"Misal, ada satu wilayah yang harus jalan memutar sampai puluhan kilometer untuk menuju ke kota. Ternyata kalau kita tarik jalan lurus bisa lebih cepat, tapi harus melepaskan LSD," katanya.

"Kita bisa lepaskan sawah beberapa hektar, dengan catatan daerah sawah sekitarnya jangan dibangun apa-apa lagi. Ini demi memajukan wilayah atau desa tersebut," imbuhnya.***

Tags

Terkini