news

Peresmian Stasiun Garut dan Reaktivasi Jalur KA Cibatu-Garut Adalah Langkah Strategis

Jumat, 25 Maret 2022 | 15:51 WIB
Kereta Api. (Gorajuara.com/Twitter @KAI121)

 

GORAJUARA - Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi telah mengizinkan masyarakat Indonesia untuk pulang kampung atau mudik. Dengan syarat sudah dua kali vaksin, sekali booster. Juga tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Hal ini disampaikan Jokowi Rabu 23 Maret 2022 lalu.

Dengan keluarnya pengumuman ini, hampir bisa dipastikan jalan-jalan menuju tujuan mudik dipenuhi kendaraan. Volume kendaraan meningkat melebihi hari biasanya.

Namun Kamis kemarin 24 Maret 2022, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meresmikan stasiun KA Garut dan juga mereaktivasi jalur KA lintas Cibatu-Garut.

Baca Juga: Fransesco Bagnaia Akui Penampilannya di Awal Musim MotoGP Tidak Memuaskan

Dengan adanya peresmian stasiun Garut dan reaktivasi jalur KA lintas Cibatu-Garut, volume kepadatan kendaraan di jalan-jalan akan berkurang. Pemudik dengan tujuan Garut ada alternatif kendaraan lain.

Peresmian stasiun KA Garut ini memang benar-benar strategis. Diresmikan jelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2022 ini. Di saat ingin mudik melepas kangen dan rindu pada sanak keluarga di kampung, memperoleh alternatif pulang kampung yang lain. Yang mungkin lebih nyaman. Setidaknya diharapkan terlepas dari hiruk pikuk kemacetan.

Tapi apakah hanya ini saja? Setelah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri berlalu, apakah peresmian stasiun KA Garut dan keputusan reaktivasi jalur KA Jalur Cibatu-Garut sepeti tidak ada artinya?.

Baca Juga: Juragan 99 Klaim Omzet Bisnis Kecantikannya Capai 600 Miliar, Malah Begini Komentar Netizen

Tentu tidak. Seperti yang saya tuliskan di atas, ini merupakan langkah dan keputusan strategis. Karena Garut dikenal dengan pemandangan alamnya yang indah dan eksotis. Dengan adanya alat transportasi yang dapat mengantarkan ke Garut, tentu mempermudah para wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegarta untuk berkunjung ke Garut.

Priangan yang meliputi wilayah Bandung, Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya, dan termasuk Garut memang sudah sudah dikenal keindahan alamnya sejak zaman kolonial Belanda. Bahkan Keresidenan Priangan mendapatkan banyak julukan seperti Europa in de Tropen, Parijs van Java, Geneve van Java, Montpeiler of Java, dan Switzerland van Java.

Garut merupakan salah satu tujuan wisata di Priangan, bahkan sejak zaman kolonial. Banyak pegunungan yang terdapat di sana, mulai dari Cikuray, Sadakeling, Papandayan, Guntur, Haruman, hngga Kaledong.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Doni Salmanan dan Dinan Fajrina, Ternyata Begini Nasib Rumah Tangganya

H. M. Tomlinson, seorang wisatawan Eropa menceritakan pengalamannya ke Garut menggunakan kereta api dari Batavia. Waktu itu, dia berangkat dari Stasiun Kemayoran menuju Stasiun Cibatu dilanjutkan menuju Stasiun Garut.

Di masa itu, kereta api menjadi transportasi yang paling dipilih. Dengan menumpang kereta api, akan diperoleh pengalaman yang menyenangkan, lagi mengasyikkan. Selama perjalanan pelancong akan melihat pegunungan, lembah, melintasi jembatan dan terowongan yang tinggi dan panjang. Bayangkan mengasyikkannya.

Halaman:

Tags

Terkini