GORAJUARA – Rusia kini tengah menjadi sorotan setelah Vladimir Putin mengangkat senjata terhadap Ukraina hingga mengeluarkan kebijakan kontroversial dan dijuluki Hitler 2022.
Kebijakan kontroversial Presiden Rusia terkait serangan membabi buta ke daerah Ukraina hingga kini dikabarkan telah menewaskan 137 warga sipil. Konflik mengerikan ini mengingatkan dunia terhadap pembantaian manusia tak bersalah oleh Hitler.
Upaya ekspansi Rusia terhadap Ukraina memaksa warga setempat untuk sembunyi ditengah situasi yang mematikan dengan berkerumun di stasiun bawah tanah untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Cuitan Presiden Jokowi Menanggapi Penyerangan Rusia Terhadap Ukraina, Warganet Salah Fokus Lagi
Helikopter menembaki rumah-rumah di berbagai lokasi Ukraina, barisan tank yang semakin dalam memasuki Kyiv, mempertontonkan kondisi memilukan Ukraina yang kini berada di tangan Rusia.
Dunia begitu mengecam kebijakan Vladimir Putin yang menyulut konflik dengan Ukraina. Sebagai sekutu, AS mengabarkan segera mengirimkan 7.000 tentara ke Jerman untuk menguatkan perbatasan timur NATO.
Setelah terjadinya invasi, pasukan Rusia semakin tidak gentar untuk terus menyerang Ukraina, Rusia seakan tak terpengaruh dengan berbagai ancaman yang ditujukan dunia padanya.
Baca Juga: Kenapa Rusia Menyerang Ukraina? Berikut Kronologinya
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan “Semua bukti menunjukkan bahwa Rusia bermaksud untuk mengepung dan mengancam Kyiv,”.
“Kami percaya Moskow telah mengembangkan rencana untuk menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas dan berpotensi lebih buruk pada rakyat Ukraina," kata Blinken dalam pertemuan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).
Pemerintah Ukraina mengabarkan bahwa Rusia telah melakukan 203 serangan di hampir seluruh titik, Rusia juga telah berhasil menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobly.
Baca Juga: Klarifikasi Menyedihkan dari Ukraina: This is Not a 'Meme', But Our and Your Reality Right Now
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy memproklamirkan darurat militer dan berjanji pemerintah akan mempersenjatai setiap warga Ukraina yang mau membela kedaulatan negaranya.
Ketika diplomat Ukraina memohon kepada dunia untuk menghentikan agresi Rusia, Zelenskiy mengingatkan bahwa apa yang kini tengah terjadi bukanlah perang semata, melainkan tirai besi baru yang menutup Rusia dari dunia beradab.