news

40 Hari Mengenang Wafatnya Mang Oded, Bersama Wujudkan Mimpi dan Janji yang Belum Terealisasi

Selasa, 18 Januari 2022 | 21:53 WIB
Pemkot Bandung menggelar doa bersama mengenang 40 hari wafatnya Mang Oded di Pendopo, Selasa, 18 Januari 2021.*** (Gorajuara.com/bandung.go.id)

GORAJAUARA - Tepat pada Selasa, 18 Januari 2022, merupakan 40 hari Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meninggalkan kita semua. Untuk mengenang dan mendoakan kepergiannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengadakan doa bersama di Pendopo Kota Bandung.
Terlihat keluarga almarhum Mang Oded (sapaan akrab Oded M. Danial), Sekretaris Daerah, Ema Sumarna, sejumlah tokoh agama hadir dalam acara doa bersama ini.

Banyak kenangan baik yang telah Mang Oded ukir selama menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Termasuk warisan program-program baik yang sekarang dilanjutkan oleh Plt. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.

Dalam kegiatan ini, Yana memohon, agar semua warga Bandung terus mendoakan Mang Oded serta bersama-sama mewujudkan mimpi dan janji yang belum terealisasi.

“Insya Allah saya beserta seluruh jajaran Pemerintah Kota Bandung akan selalu meneruskan mimpi almarhum untuk menciptakan Bandung yang unggul, nyaman, sejahtera, dan agamis. Mang Oded sudah mewariskan berbagai hal yang baik bagi kami dan Kota Bandung. Mari kita bersama-sama mendoakan almarhum. Semoga almarhum diterima di sisi Allah,” ujar Yana saat membuka acara doa bersama ini.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Alami Kontraksi, Atta Halilintar: Ini yang Paling Kita Tunggu

Pada kesempatan ini, istri Mang Oded, Siti Muntamah menyampaikan ungkapan terima kasih untuk semua masyarakat Bandung, yang sudah bersama dan ikut mendoakan Mang Oded.

Meski Mang Oded sudah tidak bersama lagi dengan warga Bandung, Siti mengatakan, dukungan dari keluarga Mang Oded untuk membangun Bandung akan selalu menyertai.

“Kami sekeluarga masih akan tetap bersama masyarakat untuk membangun Bandung. Di kesempatan ini juga kami izin pamit untuk meninggalkan pendopo dan pulang ke rumah cinta kami,” tutur Umi, sapaan akrabnya.

Kehilangan atas kepergian Mang Oded tak hanya dirasakan oleh Pemkot Bandung dan keluarga, tapi juga seluruh lapisan masyarakat, bahkan para tokoh agama lain. Seperti Veronica Yeni Yosef, perwakilan Masyarakat Tionghoa Peduli yang mengungkapkan rasa kehilangan dengan kepergian Mang Oded.

Baca Juga: Tumbuhkan Toleransi dan Lawan Stunting Lewat ATM Beras dan Buruan SAE

"Beliau ingin membangun Bandung sebagai kota agamis. Dan itu bukan hanya Islam, tapi semua agama beliau rangkul. Tidak membeda-bedakan. Kebetulan agama saya Katolik. Dan kami semua merasa kehilangan, terutama Masyarakat Tionghoa Peduli,” ucap Veronica sambil menahan tangis.

Tak hanya dari tokoh Katolik, Pembina Vihara Tanda Bhakti, Tan Tjong Boe juga menyatakan hal serupa, mengenai konsep Bandung Agamis yang diimpikan Mang Oded.

“Apa yang ditakutkan orang-orang tentang Bandung Agamis itu hanya untuk sekelompok orang, ternyata tidak. Sama sekali tidak seperti itu. Ternyata beliau itu merangkul seluruh lapisan masyarakat dan seluruh pemeluk agama untuk menciptakan Bandung Agamis,” ungkapnya.

Pandangan ini tercipta dari hasil the power of silaturahmi, begitu menurut Karim Suryadi, Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia. Menurut Karim, Mang Oded merupakan sosok pemimpin yang membawa Islam menjadi ruh birokrasi.

Halaman:

Tags

Terkini