GORAJUARA - Yayasan Cahaya Inklusi Indonesia (CAI) melaksanakan program peningkatan partisipasi perempuan dengan disabilitas dalam pengurangan risiko bencana di Provinsi Jabar. Sabtu 30 Oktober 2021.
Dalam kegiatan yang kedua kalinya itu diikuti 10 peserta disabilitas. Hal itu berkaitan dengan penyampaian materi pemetaan ancaman, risiko, kerentanan dan kapasitas.
Ke-10 peserta itu, 7 orang disabilitas dari tunanetra, tunarungu, tunadaksa, dan mental, 1 peserta dari Perhimpunan Tuna Netra Indonesia, 1 peserta dari Forum Komunikasi Keluarga Anak Disabilitas, dan 1 peserta lagi Kepala Desa Majalaya yang diwakili Sekdes.
Baca Juga: Perbasi Kabupaten Bandung Sosialisasikan Peraturan 3 x 3 Cabor Basket
Dewan Pembina Cahaya Inklusi Indonesia Nandang Noor mengungkapkan, program utama kegiatan tersebut adalah peningkatan partisipasi perempuan dalam pengurangan risiko bencana di Provinsi Jabar.
"Jadi bagaimana mendorong mereka, khususnya kaum disabilitas memiliki kemampuan dalam risiko pengurangan risiko bencana," kata Nandang kepada wartawan di sela-sela kegiatan.
Ia mengungkapkan ada sembilan materi yang disampaikan dalam peningkatan partisipasi perempuan di kalangan disabilitas itu.
Baca Juga: Shafira dan Daffa, Moka Pinilih 2021, Bupati DS : Jadilah Sosok Inspiratif Bagi Generasi Muda
"Ini di Kabupaten Bandung, penyampaian materi yang kedua, setelah sebelumnya pengenalan jenis ancaman bencana kemudian sekarang pemetaan ancaman, risiko, kerentanan dan kapasitas," tutur Nandang.
Kemudian bulan depan, imbuhnya, akan menyampaikan aturan-aturan terkait perlindungan perempuan dalam situasi darurat.
Kemudian analisis anggaran untuk kebencanaan, dan melakukan advokasi serta publik speaking supaya mereka bisa melakukan advokasi terhadap kepentingannya terkait perlindungan mereka dikebencanaan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Edisi 31 Oktober 2021
"Kemudian ada lagi sosialisasi atau workshop mempertemukan mereka atau teman-teman disabilitas dengan pemangku kepentingan untuk bisa menegosiasikan kepentingannya dalam perlindungan mereka.
Kemudian rangkaian terakhir ada simulasi terkait penyelamatan diri mereka dalam kebencanaan," tandasnya.***