news

DPRD Kota Bandung Apresiasi dan Berterima Kasih Atas Terselenggaranya Operasi Katarak Gratis

Minggu, 14 Mei 2023 | 17:39 WIB
Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., apresiasi dan berterima kasih atas program Operasi Katarak Gratis, di RS Bandung Kiwari. (Gorajuara.com/Humpro DPRD Kota Bandung)

 

GORAUARA - Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M. mengapresiasi seluruh pihak yang bersama- sama ikut meningkatkan kualitas kesehatan warga Kota
Bandung. Operasi katarak gratis ini menjadi salah satupendukung jaminan kesehatan di samping program layanan yang diberikan Pemerintah Kota Bandung.

“Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya operasi katarak gratis ini. Mudah-mudahan warga Kota Bandung yang mendapat layanan ini bisa kembali beraktifitas dengan produktif dan semakin nyaman menjalani keseharian,” katanya.

Demikian saat Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., menghadiri seremoni Operasi Katarak Gratis, di RS Bandung Kiwari, Selasa 9 Mei 2023. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara RS Bandung Kiwari dengan PT Sido Muncul, Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (Perdami), dan Dinkes Jabar.

Baca Juga: Film Kajiman Iblis Terkejam Penagih Janji, Tayang Mei Mendatang Tampilkan Pemeran Aghniny Haque

Tedy juga menyambut baik inisiasi yang berasal dari berbagai unsur. Kerja sama ini merupakan ciri khas pembangunan di Kota Bandung.

“Terhimpunnya acara sosial yang menyentuh bidang kesehatan bagi warga ini terbentuk dari kolaborasi banyak unsur, dari pemerintah, swasta, dan komunitas. Kolaborasi ini merupakan ciri khas Bandung dalam menjalankan pembangunan,” ujarnya.

Ketua Seksi Penanggulangan Buta Katarak Perdami dr. Ahmad Ashraf Amalius menjelaskan, sebanyak 3 persen penduduk Indonesia mengalami gangguan penghlihatan dan
kebutaan.

Baca Juga: Komisi D DPRD Kota Bandung Perjuangkan Harapan Warga Cinambo Terkait SMPN 58

“80 persen informasi yang kita dapatkan itu berasal dari indera penglihatan sehingga seseorang yang mengalami gangguan penghlihatan tentu akan terganggu akan hal produktifitas dan kegiatannya sehari-hari,” ujarnya.

Yang sudah mengalami penyakit katarak ini bukan hanya pada lansia, tetapi juga pada anak-anak. Kategori anak banyak yang mengalami gangguan penglihatan.

“Kalau anak tersebut mempunyai penglihatan yang terganggu ini akan mengganggu proses pembelajarannya. Di sinilah kami melakukan program penanggulangan buta
katarak, bukan hanya di Provinsi Jawa Barat tetapi di seluruh wilayah Indonesia,” tuturnya.

Baca Juga: Anggota Komisi D, Apresiasi Kepedulian Para Milenial Pada Budaya Anti Narkotika

Ia menambahkan, salah satu penyakit yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan yang terbanyak di Indonesia adalah katarak. Bahkan di seluruh dunia
penyebab kebuataan adalah katarak.

Halaman:

Tags

Terkini