Bagi Amsori, kehadiran empatik yang ditunjukkan Seskab Teddy bukan hanya soal citra, tetapi juga merupakan bentuk investasi legitimasi pemerintah RI.
Berdasarkan survei dari Indikator Politik, tingkat kesadaran publik terhadap Teddy mencapai lebih dari 50 persen.
Berkaitan dengan hal tersebut, Amsori menyebut bila hal itu bukan sebuah kebetulan.
“Kuncinya bukan pencitraan. Ini soal hadir dengan hati," ujar Amsori.
Bagi Amsori, konsistensi Teddy dalam mengunjungi masyarakat kecil merupakan bagian dari strategi kepemimpinan yang berdampak lebih dalam.
Dalam hal ini, Teddy dinilai dapat memperkuat hubungan emosional antara negara dan warganya sekaligus memberi contoh kepada pejabat lain.
"Yang membuat publik menerima Teddy adalah sikap rendah hati, bukan wibawa yang dibuat-buat," tandasnya.
Di sisi lain, Teddy memiliki awareness mencapai lebih dari 50 persen yang melampaui beberapa figur kunci.
Dalam hal ini, Teddy mampu mengungguli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (34,2 persen), Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (44,6 persen) dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (42,1 persen).
Tak hanya itu, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Teddy sebagai Seskab juga mencapai 84,5 persen.
Survei Indikator dilakukan secara tatap muka pada rentang 20-27 Oktober 2025, di mana menempatkan 1.220 responden dengan tingkat kepercayaan publik yang mencapai 95 persen.***