news

Bincang Hangat 'Mediapreneur Talks' di Kota Surabaya, CEO Promedia Ajak Insan Jurnalis Optimis pada Masa Depan Industri Media

Jumat, 26 September 2025 | 22:27 WIB
CEO Promedia, Agus Sulistriyono, menjadi pembicara Mediapreneur Talks 2025 di Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 25 September 2025 (Foto: Gorajuara/ dok: Promedia)

Dalam kolaborasi tersebut, Agus menyatakan bila Promedia memberikan dukungan berupa teknologi, infrastruktur, pelatihan, strategi serta monetisasi kepada media online yang dinaungi perusahaan.

Baca Juga: Kasus Helsi Makin Rumit di Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Episode 163: Devan Marah Lihat Luka Alya, Dara Temukan Fakta Mengejutkan

Berkaitan dengan konsep yang diusung Promedia, Agus mengajak para pengusaha media di Surabaya untuk berkolaborasi membangun optimisme untuk mempertahankan serta meningkatkan brand media yang telah dibangun sejak lama.

"Mari bersama kita tingkatkan brand media lewat multi platform, meningkatkan revenue (pendapatan) lewat media online," ajak Agus.

"Di tengah kegalauan para pengusaha media, saya punya keyakinan bahwa bisnis informasi tidak akan pernah mati, tapi mediumnya akan silih berganti," sambung Agus.

Baca Juga: Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku RCTI Malam Ini, Baru Masuk Tahanan Banyak yang Tidak Suka, Cari Jalan Keluar...

KTP2JB soroti insentif bagi industri media

Sementara itu, Guntur selaku anggota KTP2JB menyoroti soal kurangnya suara dari industri media agar turut mendapat insentif tahun 2026 hingga pengurangan pajak penghasilan (PPh).

"Industri media tidak minta insentif ya?

"Bayangkan insentif tahun 2026 ke depan pengurangan PPh itu untuk ojol, untuk industri pariwisata, tapi media tidak," terangnya.

"Sayangnya, media yang menguasai corong publik, tidak ada diskursus yang mengatakan, wartawan butuh insentif pengurangan PPh, tidak ada," imbuh Guntur.

Baca Juga: Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku RCTI Malam Ini Jumat 26 September 2025, Pak Baldy Tidak Tahu, Semuanya Diserahkan pada Hukum, Alya Mikirin Devan

Menyikapi hal tersebut, Guntur mengingatkan akan pentingnya laporan pengaduan kepada pihaknya sebagai perwakilan unsur Dewan Pers hingga kementerian dan pakar di bidang layanan platform digital.

"Makanya saya suka sindir juga, memangnya wartawan tidak sama pentingnya atau tidak kalah penting, dibanding driver ojol, dan industri pariwisata?

"Intinya tidak disuarakan, coba cek di Google," sebut Guntur.

Halaman:

Tags

Terkini