Dalam kolaborasi tersebut, Agus menyatakan bila Promedia memberikan dukungan berupa teknologi, infrastruktur, pelatihan, strategi serta monetisasi kepada media online yang dinaungi perusahaan.
Berkaitan dengan konsep yang diusung Promedia, Agus mengajak para pengusaha media di Surabaya untuk berkolaborasi membangun optimisme untuk mempertahankan serta meningkatkan brand media yang telah dibangun sejak lama.
"Mari bersama kita tingkatkan brand media lewat multi platform, meningkatkan revenue (pendapatan) lewat media online," ajak Agus.
"Di tengah kegalauan para pengusaha media, saya punya keyakinan bahwa bisnis informasi tidak akan pernah mati, tapi mediumnya akan silih berganti," sambung Agus.
KTP2JB soroti insentif bagi industri media
Sementara itu, Guntur selaku anggota KTP2JB menyoroti soal kurangnya suara dari industri media agar turut mendapat insentif tahun 2026 hingga pengurangan pajak penghasilan (PPh).
"Industri media tidak minta insentif ya?
"Bayangkan insentif tahun 2026 ke depan pengurangan PPh itu untuk ojol, untuk industri pariwisata, tapi media tidak," terangnya.
"Sayangnya, media yang menguasai corong publik, tidak ada diskursus yang mengatakan, wartawan butuh insentif pengurangan PPh, tidak ada," imbuh Guntur.
Menyikapi hal tersebut, Guntur mengingatkan akan pentingnya laporan pengaduan kepada pihaknya sebagai perwakilan unsur Dewan Pers hingga kementerian dan pakar di bidang layanan platform digital.
"Makanya saya suka sindir juga, memangnya wartawan tidak sama pentingnya atau tidak kalah penting, dibanding driver ojol, dan industri pariwisata?
"Intinya tidak disuarakan, coba cek di Google," sebut Guntur.