Integrasi ini memungkinkan BRI untuk melakukan verifikasi data secara real time, meningkatkan akurasi penilaian risiko kredit serta memberikan layanan yang lebih personal kepada nasabah.
"Kami tidak hanya mengandalkan data dari Dukcapil, tetapi juga mengombinasikannya dengan perilaku nasabah seperti pola transaksi, preferensi belanja, hingga kebiasaan konsumsi.
"Pendekatan ini membuat BRI dapat menghadirkan solusi keuangan yang lebih relevan dan tepat sasaran," jelas Hakim.
Untuk memastikan proses integrasi data berjalan optimal dan sesuai regulasi, BRI menjalin diskusi intensif dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) serta Dukcapil.
Selain itu, BRI berkomitmen untuk menjaga keamanan serta kerahasiaan data nasabah dalam setiap proses tersebut.
"Kami senantiasa memastikan pemanfaatan data dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan perlindungan privasi nasabah.
"Sinergi dengan regulator menjadi kunci untuk menghadirkan ekosistem layanan perbankan digital yang aman, inklusif dan berkelanjutan," pungkas Hakim.***